Benarkah BTS Traditional tidak diperlukan lagi karena sudah ada Starlink?

Panji Ryan Widhi
0


 

Dalam salah satu acara, Luhut mengatakan bahwa "Nggak perlu ada BTS-BTSan orang udah ada Starlink," kata Luhut dalam talkshow di Menara Global, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024).

https://finance.detik.com/infrastruktur/d-7374200/luhut-nggak-perlu-bts-sudah-ada-starlink

Namun dahulu kala sebelum booming starlink, sebenarnya Prof Khoirul Anwar sudah menjelaskan

Dikutip dari web https://telkomuniversity.ac.id/tanggapan-pakar-telekomunikasi-tel-u-khoirul-anwar-tentang-starlink-buatan-elon-musk/

Menurut Dr. Khoirul Anwar, Starlink adalah layanan internet berbasis Satelit Orbit Rendah / Low Earth Orbit (LEO) yang melibatkan banyak satelit untuk memastikan layanan internet tidak terputus. Meskipun teknologi ini sudah lama dibahas di kalangan akademisi dan forum internasional, baru belakangan ini layanan tersebut menjadi booming setelah di implementasikan oleh Starlink. 

“LEO akan berada di atas lokasi rumah kita hanya dalam beberapa menit saja, sehingga harus dicover oleh banyak satelit agar seolah-olah layanannya  (dalam hal ini koneksi internet pelanggan) tidak pernah putus,” jelasnya. 

Internet satelit saat ini dapat menggunakan satelit LEO, Medium Earth Orbit (MEO), maupun Geostasioner Earth Orbit (GEO). Teknologi LEO yang digunakan Starlink memungkinkan cakupan area yang luas dengan komunikasi antar satelit menggunakan Laser Communications, yang mampu membawa data dalam jumlah besar. 

“Dari  ketiganya yang paling stabil adalah GEO, tapi karena sangat jauh dan mahal, maka mungkin tidak akan bisa mengalahkan Starlink dari sisi harga.” kata Dr. Khoirul.   

Mengenai ketersediaan layanan internet satelit di Indonesia, Dr. Khoirul menyatakan bahwa Starlink bukan satu-satunya pemain. “Tetapi, jika langsung menyentuh masyarakat secara perorangan, sepertinya baru Starlink, layanan ini memiliki kelebihan, seperti biaya yang lebih murah  (untuk internet satelit) dan kemampuan mencakup 40% daerah pedesaan yang sulit dijangkau oleh operator seluler biasa.” tambahnya.  

Namun, layanan internet satelit juga memiliki kekurangan. Dr. Khoirul menyoroti isu keamanan negara dan keamanan fisik satelit. Menurutnya, kondisi seperti  satelit rusak terkena solar  flare atau badai matahari sangat mungkin terjadi,  dan hal itu bisa menjadi sebuah masalah. Kendala lain yaitu terjadi ketika Satelit keluar dari orbitnya, sehingga bisa mengganggu layanan yang berlangsung.  

Indonesia, sebagai negara ekuator, tidak terlalu terpengaruh terhadap kinerja satelit internet, kecuali oleh cuaca dan curah hujan yang tinggi. “Gelombang elektromagnetik mengalami redaman tinggi ketika melewati air dan uap air, apalagi pada frekuensi tinggi,” jelas Dr. Khoirul. 

“Quantum communication dan Quantum Cryptography adalah beberapa teknologi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan keamanan masa depan, hampir semua satelit belum menerapkan ini, jadi ini peluang” ungkapnya.  

Pada akhirnya, Dr. Khoirul Anwar berpendapat bahwa layanan internet satelit seperti Starlink tidak akan menggusur teknologi yang ada, melainkan melengkapinya. “Implementasinya lebih cepat, tapi jika melihat kacamata bisnis bahwa Starlink yang utama, bisa benar juga. Artinya kalah cepat.” tutupnya. 

Dengan demikian, Starlink menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan akses internet di daerah-daerah terpencil di Indonesia, meskipun masih ada tantangan yang perlu diatasi dalam penerapannya. 

Kebutuhan Komunikasi di Masa Depan: BTS vs Starlink

Dalam melihat kebutuhan komunikasi di masa depan, kita perlu mempertimbangkan perkembangan teknologi dan peran telekomunikasi dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Menurut saya, BTS masih memiliki peran yang penting dalam menyediakan konektivitas seluler yang handal dan stabil. Meskipun Starlink menawarkan konektivitas internet global, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi sebelum dapat diandalkan sepenuhnya.

Perkembangan Teknologi dan Peran Telekomunikasi dalam Kebutuhan Komunikasi Menurut Prof Khoirul Anwar

Perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah cara kita berkomunikasi. Telekomunikasi memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan komunikasi ini. Dalam beberapa tahun terakhir, BTS telah menjadi tulang punggung infrastruktur komunikasi seluler di banyak negara. Namun, dengan munculnya teknologi seperti Starlink, kita perlu mempertimbangkan apakah ada alternatif yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan komunikasi di masa depan.

Apakah Starlink Dapat Menggantikan BTS-BTS yang Ada Saat Ini

Starlink memiliki potensi untuk menjadi alternatif pengganti BTS yang ada saat ini khususnya di area terpencil. Dengan jaringan satelit yang luas, Starlink dapat menyediakan konektivitas internet yang cepat dan dapat diakses di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur telekomunikasi tradisional. Namun, kita perlu memperhatikan beberapa faktor sebelum menggantikan BTS dengan Starlink sepenuhnya. Akan tetap BTS misalnya untuk mengcover indoor dan diperlukan sinyal yang lebih stabil. 

Kelemahan starlink adalah membutuhkan banyak satelit dan berpotensi menyebabkan sampah antariksa ataupun pecahan yg jatuh ke bumi. Selain itu masa berlaku satelit LEO yang berusia 5-15 tahun.

Tantangan dalam Infrastruktur Komunikasi dan Solusi yang Diajukan oleh Prof Khoirul Anwar

Tantangan utama dalam infrastruktur komunikasi adalah mencakup daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh BTS tradisional. Solusi yang saya ajukan adalah mengintegrasikan infrastruktur telekomunikasi yang sudah ada dengan teknologi Starlink. Dengan cara ini, kita dapat memanfaatkan kelebihan kedua sistem tersebut dan menyediakan konektivitas yang lebih luas dan handal.

Pengaruh Starlink dalam Memenuhi Kebutuhan Komunikasi di Masa Depan Menurut Prof Khoirul Anwar

Starlink memiliki pengaruh yang besar dalam memenuhi kebutuhan komunikasi di masa depan. Dengan konektivitas internet global yang ditawarkan, Starlink dapat membantu mengatasi kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan terpencil. Namun, kita perlu memastikan bahwa infrastruktur komunikasi yang sudah ada tetap dipertahankan dan ditingkatkan untuk memastikan konektivitas yang handal dan stabil.

Kesimpulan

Starlink memiliki potensi untuk menjadi alternatif yang menarik dalam memenuhi kebutuhan komunikasi di masa depan. Namun, kita perlu mempertimbangkan tantangan dan solusi yang ada dalam infrastruktur komunikasi saat ini. Integrasi antara infrastruktur telekomunikasi tradisional dan teknologi Starlink dapat menjadi solusi yang baik untuk menyediakan konektivitas yang lebih luas, handal, dan cepat khususnya bagi area-area yang sulit dijangkau oleh fiber optik maupun BTS.

Posting Komentar

0Komentar

Silahkan berkomentar yang baik di sini :) (no junk)

Posting Komentar (0)

Search Another