Etika Berstatus Ria Di Jejaring Sosial

Panji Ryan Widhi
0

Teringat dengan beberapa kasus yang muncul belakangan ini mengenai masalah yang timbul disebabkan status di twitter,facebook,dan lainnya, maka sudah sepatutnya kita memahami bagaimana seharusnya mengambil hikmah pelajaran di balik itu semua.
Karena kita sebagai konsumen/pengguna sarana elektronik,komputer , dan yang berhubungan dengan transaksi elektronik, seyogyanya kita perlu memahami etika dalam menggunakan sarana-sarana tersebut bila tidak ingin terjerat dalam masalah yg lebih rumit lagi. Undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) memang diciptakan untuk mengatur segala jenis yang berkaitan dengan kebutuhan pengguna maupun penyedia layanan eletronik melalui internet misalnya seperti perlindungan hukum dari penyalahgunaan transaksi internet, mendorong perekonomian Indonesia karena penyelengaraan sistem elektronik wajib berbadan hukum dan berdomisili di Indonesia, dan lain-lain. Namun banyak juga kalangan UU ITE juga mempunyai sisi negatif disebabkan tumpang tindihnya antara UU ini dengan UU perlindungan konsumen, sebagaimana contoh kasus Prita. Terlepas dari kasus tersebut, kali ini muncul beragam kasus (entah serupa atau tidak) yang berkaitan dengan pemasangan status di situs jejaring sosial Facebook & Twitter.
Gara-gara facebook (fb) 4 murid sekolah dikeluarkan dari sekolahnya, gara"fb pula seorang gadis diculik oleh teman dari fbnya sendiri, Luna Maya dituntut oleh media gara" statusnya di Twitter, lalu status-status lainnya di facebook yang kerap menimbulkan pertengkaran dan perselisihan baik antar teman,pacar,maupun pihak" tertentu. Itulah sisi negatif dari kebebasan berekspresi yang mudah melalui internet dan diketahui oleh banyak orang. Seberapa bebas atau emosinya kita berekspresi melalui fasilitas-fasilitas itu semua, kita tetap harus memperhatikan etikanya. Sama seperti kita menahan amarah maupun kata-kata yang tidak baik bila berhadapan masalah dengan orang lain, kita pun harus bisa mengatur tutur kata marah kita itu ke bahasa yg lebih beretika. Makanya sungguh tidak layak ternyata sebagian anggota DPR yang pernah bertengkar dalam sidang dengan mengeluarkan segala makian kasar. Ketahuilah temans bahwa pemasangan status di FB,Twitter,dll adalah cerminan dari diri kita, sifat kita, bagaimana cara kita melampiaskan emosi, maka berhati-hatilah terhadap itu semua. Jujur saya pun juga punya kekurangan, namun sering juga dengan melihat status teman" di fb sudah bisa menebak bagaimana karakter orang tersebut :)
Sekali lagi pesan yang ingin disampaikan penulis (juga untuk mengingatkan penulis sendiri) adalah untuk berstatus rialah di situs jejaring sosial tersebut dengan etika yang baik, bila sudah sangat emosi dan ingin menyindir maka sindirlah dengan halus , jaga kata-kata yang terucap seberapa emosipun anda (mulutmu harimaumu). Terkesan klise ya? ya tetapi begitulah bila ingin hidup tentram dalam masyarakat yang majemuk ini,lagipula agama mengajarkan kita untuk bertutur kata dengan halus bukan? Share

Posting Komentar

0Komentar

Silahkan berkomentar yang baik di sini :) (no junk)

Posting Komentar (0)

Search Another