Drive test sering dianggap sekadar aktivitas “keliling sambil jalanin tools”.
Padahal, nilai sebenarnya ada pada bagaimana kita membaca datanya, bukan sekadar mengumpulkan logfile.
Artikel ini akan membahas cara berpikir seorang RF engineer saat membaca hasil drive test LTE & 5G, mulai dari parameter utama, alur analisis, hingga kesalahan umum yang sering terjadi.
1. Apa Itu Drive Test (Dalam Praktiknya)
Secara sederhana, drive test adalah proses pengukuran kualitas jaringan secara real di lapangan menggunakan:
-
Smartphone / UE
-
Scanner
-
CPE (untuk FWA)
-
Tools seperti TEMS, Nemo, atau sejenisnya
Tujuannya bukan hanya melihat sinyal, tetapi:
-
Validasi coverage hasil planning
-
Menemukan masalah kualitas & kapasitas
-
Membandingkan simulasi vs kondisi nyata
2. Parameter Utama yang Wajib Dibaca
A. Coverage (Apakah sinyal sampai?)
Parameter utama:
-
RSRP (LTE/5G)
Pertanyaan engineer:
“Di mana coverage mulai jatuh?”
Fokus:
-
Edge coverage
-
Blank spot
-
Overshooting
B. Quality (Apakah sinyal bersih?)
Parameter utama:
-
SINR
-
RSRQ
Pertanyaan engineer:
“Apakah sinyal kuat tapi terganggu interferensi?”
Biasanya terlihat:
-
RSRP bagus, SINR jelek
-
SINR drop di area overlap
C. Capacity & User Experience
Parameter:
-
Throughput DL / UL
-
PRB utilization
-
Active user (jika ada)
Pertanyaan engineer:
“Lambat karena radio atau karena load?”
D. Mobility (Pindah sel lancar atau tidak?)
Parameter:
-
Handover success rate
-
HO failure
-
Ping-pong HO
Masalah umum:
-
PCI confusion
-
Neighbor tidak lengkap
-
Timing HO tidak pas
3. Urutan Berpikir yang Benar Saat Analisis Drive Test
🚫 Kesalahan umum:
Langsung lihat throughput.
✅ Urutan yang benar:
1️⃣ Coverage dulu
→ RSRP / RSRQ
2️⃣ Quality
→ SINR
3️⃣ Mobility
→ HO event
4️⃣ Capacity
→ Throughput, PRB, payload
5️⃣ Baru tarik kesimpulan
4. Contoh Kasus Nyata di Lapangan
Kasus 1: Internet lambat padahal sinyal penuh
-
RSRP: -85 dBm
-
SINR: 3 dB
-
Throughput: rendah
🔍 Analisa:
-
Interferensi tinggi
-
Overlap sel terlalu besar
🎯 Solusi:
-
Tilt optimization
-
Power balancing
-
ACP optimization
Kasus 2: Putus-putus saat jalan
-
HO failure sering
-
Ping-pong antar 2 cell
🔍 Analisa:
-
Neighbor relation tidak optimal
-
PCI conflict
🎯 Solusi:
-
Neighbor audit
-
PCI planning ulang
Kasus 3: Edge coverage jelek
-
RSRP < -110 dBm
-
SINR fluktuatif
🔍 Analisa:
-
Jarak terlalu jauh
-
Antenna height / tilt kurang optimal
🎯 Solusi:
-
New site recommendation
-
Antenna optimization
-
Small cell
5. Drive Test vs MDT: Mana Lebih Dipercaya?
| Aspek | Drive Test | MDT |
|---|---|---|
| Akurasi lokasi | Tinggi | Sedang |
| Coverage luas | Terbatas | Sangat luas |
| Real user | Ya | Ya |
| Biaya | Mahal | Lebih efisien |
📌 Best practice:
Gunakan MDT untuk tren, Drive Test untuk validasi detail.
6. Dari Drive Test ke Planning Tool
Data drive test tidak berhenti di logfile.
Ia digunakan untuk:
-
Validasi propagation model
-
Tuning model (K-factor, clutter loss)
-
Kalibrasi RF planning
-
Input ke ACP (Automatic Cell Planning)
Di sinilah tools seperti Planet Infovista berperan penting:
-
Membandingkan DT vs simulasi
-
Menghasilkan keputusan berbasis data
-
Bukan sekadar feeling engineer
7. Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari
❌ Membaca satu parameter saja
❌ Mengambil kesimpulan tanpa konteks area
❌ Mengabaikan mobility
❌ Menyamakan semua band & semua area
Kesimpulan
📌 Drive test bukan sekadar mengukur, tapi menganalisis
📌 Insight lahir dari korelasi data
📌 Engineer hebat membaca pola, bukan angka mentah
Jika drive test dibaca dengan benar, ia akan menjadi:
“Kompas utama untuk RF Planning dan Optimization.”
🚀 Implementasi Nyata di Dunia Industri
Untuk workflow end-to-end:
-
Drive Test
-
MDT
-
RF Planning
-
Model tuning
-
ACP Optimization
CAA (PT Cahaya Arif Abadi) sebagai local reseller resmi Infovista di Indonesia siap membantu kebutuhan TEMS, Planet, digital map all resolution 2D/3D
Silahkan berkomentar yang baik di sini :) (no junk)