Sebuah Obrolan Santai Bersama Teman Telco Lama
Obrolan awalnya ringan saja, mulai dari kenangan proyek masa lalu hingga cerita tentang perkembangan teknologi jaringan sekarang. Namun lama-lama topik pembicaraan mengerucut ke satu hal yang selalu menarik untuk dibahas: mengapa China bisa begitu maju di bidang telekomunikasi, padahal harga perangkat dan solusinya terkenal “banting harga”?
Teman saya lalu berkata: “Coba lihat, hampir semua project besar di Indonesia sekarang nggak bisa lepas dari vendor-vendor China. Mulai dari BTS, perangkat transmission, core network, sampai cloud dan AI. Harganya murah, tapi teknologinya tetap canggih.”
Ucapan itu membuat saya merenung. Bagaimana mungkin sebuah negara bisa mendunia dengan strategi harga rendah, tapi tetap diakui sebagai pionir teknologi?
Faktor Pendorong Majunya Telekomunikasi China
-
Investasi R&D yang Masif
China tidak main-main dalam urusan riset dan pengembangan. Vendor seperti Huawei, ZTE, dan lainnya mengalokasikan dana miliaran dolar setiap tahun hanya untuk riset teknologi. Itulah kenapa meskipun produknya lebih murah, kualitas dan inovasinya tidak kalah dengan vendor Eropa atau Amerika. -
Skala Ekonomi yang Besar
Pasar domestik China sendiri luar biasa besar. Bayangkan, ratusan juta pelanggan seluler, kebutuhan perangkat jaringan di ribuan kota, serta rollout 5G yang masif. Skala produksi inilah yang membuat biaya per unit bisa ditekan, sehingga harga yang ditawarkan keluar negeri pun lebih kompetitif. -
Dukungan Penuh dari Pemerintah
Industri telekomunikasi di China bukan hanya urusan bisnis, tapi sudah menjadi strategi nasional. Pemerintah mendukung penuh ekspansi perusahaan teknologi mereka, bahkan memberi jalan agar vendor-vendor ini bisa ikut serta dalam proyek infrastruktur lintas negara. -
Agresif dalam Ekspansi Global
Perusahaan telco China tidak ragu mengambil proyek di negara berkembang, termasuk Indonesia. Dengan strategi harga miring, mereka masuk duluan, baru kemudian memperkuat posisi dengan dukungan teknologi, layanan, dan ekosistem yang sulit disaingi.
Lalu, Apa yang Bisa Dipelajari Indonesia?
Dalam obrolan itu, saya dan teman telco saya sama-sama merasa bahwa Indonesia sebenarnya punya potensi besar, tapi sering terhambat oleh eksekusi. Beberapa hal yang bisa ditiru dari keberhasilan China antara lain:
-
Fokus pada R&D Lokal
Indonesia perlu mulai mendorong riset mandiri, tidak hanya menjadi konsumen teknologi luar. Kolaborasi universitas, startup, dan operator telco bisa menjadi motor. -
Perkuat Skala Pasar Domestik
Dengan jumlah penduduk besar, Indonesia seharusnya bisa menciptakan skala ekonomi yang efisien. Namun ini harus diiringi dengan standar yang jelas dan dukungan infrastruktur produksi. -
Sinergi Pemerintah dan Industri
Seperti China, Indonesia harus melihat telekomunikasi sebagai urat nadi ekonomi digital. Dukungan regulasi, insentif, hingga kebijakan proteksi tertentu bisa memperkuat pemain lokal. -
Berani Ekspansi Regional
Jika pemain Indonesia hanya fokus di dalam negeri, kita akan terus kalah oleh vendor luar. Saatnya perusahaan teknologi lokal mencoba masuk ke pasar Asia Tenggara sebagai batu loncatan.
Obrolan sore itu bersama teman lama saya menyadarkan bahwa kemajuan bukan hanya soal harga murah, tapi tentang strategi jangka panjang, konsistensi, dan keberanian mengambil risiko. China berhasil menunjukkan bahwa dengan kombinasi R&D, dukungan pemerintah, dan agresivitas pasar, mereka bisa menguasai industri telekomunikasi global.
Indonesia sebenarnya punya modal serupa: pasar besar, SDM kreatif, dan kebutuhan digital yang terus tumbuh. Tinggal pertanyaannya, apakah kita siap belajar dari China dan berani melakukan lompatan yang sama?
Perangi dulu korupsi dengan baik, beri kesempatan para ilmuwan muda dan janganlah dijegal dengan politik, barulah saya yakin semua akan berjalan sebagaimana mestinya.
Gimana pendapat kamu?
Silahkan berkomentar yang baik di sini :) (no junk)