Apa Itu Standar Deviasi dan RMSE

Panji Ryan Widhi
0

Dalam telekomunikasi khususnya planning, tentu kita juga pernah mendengar tentang adanya istilah standar deviasi bukan?. 

Biasanya digunakan untuk menilai apakah coverage prediction yang sudah kita lakukan di planning tool itu mendekati nilai sesungguhnya di lapangan.  

Perhitungan standar deviasi adalah digunakan sebagai indikator seberapa jauh data statistik menyimpang. Lalu bagaimana cara menghitung standar deviasi? Dikutip dari Investopedia, standar deviasi adalah nilai statistik yang dipakai guna menentukan seberapa dekat data dari suatu sampel statistik dengan data mean atau rata-rata data tersebut

Semakin rendah nilai standar deviasi, maka semakin mendekati rata-rata, sedangkan jika nilai standar deviasi semakin tinggi, artinya semakin lebar rentang variasi datanya. Biasanya sih ya dalam misalnya melakukan model propagation tuning, nilai standar deviasi yang baik adalah di bawah 9 dBm

Sehingga standar deviasi adalah ukuran besarnya perbedaan dari nilai sampel terhadap rata-rata. Rumus standar deviasi digunakan para ahli statistik untuk mengetahui apakah sampel data yang dipakai dalam perhitungan seperti survei bisa mewakili seluruh populasi. Dengan standar deviasi, seseorang bisa memberi gambaran kualitas data sampel yang diperolehnya.
Kemudian yang kedua adalah RMS Error rate,

Mean Absolute Error (MAE) dan Root Mean Square Error (RMSE) merupakan ukuran akurasi yang menunjukkan korespondensi rata-rata antara pasangan individual pada nilai forecast dan Observasi. Dalam ukuran ini model prediksi dikatakan paling baik apabila nilai MAE maupun RMSE adalah 0 (nol). RMSE digunakan untuk mengukur tingkat kesalahan sebuah model dalam memprediksi suatu nilai numerik. Semakin kecil nilai RMSE, dapat dikatakan model semakin akurat dalam memprediksi.

Posting Komentar

0Komentar

Silahkan berkomentar yang baik di sini :) (no junk)

Posting Komentar (0)

Search Another