Simulasi Monte Carlo Dalam Planning 2

Secara tradisional biasanya digunakan simulasi static pada FDMA / TDMA untuk menghitung margin pada model propagasi sesuai interferensi yang ada. Namun karena level interferensi pada tiap intrasel maupun intersel berbeda-beda pada tiap-tiap selnya, maka pendekatan itu akan memberikan hasil yang meleset pada jaringan sebelumnya.
Oleh karena itu pada jaringan CDMA seperti UMTS dan CDMA 2000 lebih baik digunakan metode lain untuk memprediksi coverage dan kapasitas sel, yaitu pendekatan dengan simulasi Monte Carlo ini.(ASSET3G memakai pendekatan tsb). Selama simulasi :

- A large number of randomized snapshots are taken of network performance for different user equipment (terminals) over time. In these snapshots, the terminals are positioned in statistically determined locations and generated independently for each snapshot. ----> snapshot diambil secara acak pada terminal berbeda dari waktu ke waktu dan diposisikan secara fix di lokasi yang ditentukan,serta dihasilkan sendiri-sendiri untuk tiap snapshot.

- The number of terminals in an active session in a pixel is determined using a Poisson distribution with a mean given by the number of terminals in the traffic array. This means that the total number of terminals in a snapshot is Poisson distributed and so it will vary from snapshot to snapshot. ----> owh ini pake teknik distribusi Poisson (dlu waktu kuliah sepertinya kita pernah dapet ya pelajaran probabilitas statistik) , baca : possong

- These snapshots are then used in calculations to obtain statistically valid measurements giving an estimate of the mean network performance. ----> haduh tolong diartiin yang bisa,,hehe intinya snapshot atau pengambilan gambar itu yg memakai teknik distribusi poisson lah yang akan digunakan untuk dihitung guna mendapatkan data pengukuran yang tepat untuk mengestimasi rata-rata performa jaringan.