Frekuensi Hopping (FH) adalah teknik dimana frekuensi yang digunakan oleh sepasang base station dan mobile station diubah pada interval waktu yang teratur. Setiap burst dalam physical channel akan ditransmisikan pada frekuensi carrier yang berbeda dalam tiap frame TDMA, dan tiap frame TDMA akan ditransmisikan pada frekuensi yang berbeda.
Namun perlu diingat ada logical channel yang tidak dihopping yaitu kanal BCCH (Broadcast Control Channel), FCH (Frequency Correction Channel), dan SCH (Synchronization Channel) karena kanal ini harus selalu dipancarkan dengan daya maksimum disebabkan merupakan signalling utama.
Parameter FH :
1. MA (Mobile Allocation) = merupakan sekumpulan daftar frekuensi tertentu yang digunakan dalam hopping sequence. Sekelompok MS ditentukan oleh sebuah MA.
2. MAI (Mobile Allocation Index) = index pertukaran yang diperoleh dari algoritma FH yang menunjukkan frekuensiaktif hopping dari daftar MA. MAI dikalkulasi oleh BTS dan MS menggunakan HSN, MAIO, dan frame number yang ada.
3. MAIO (Mobile Allocation Index Offset) = suatu frekuensi offset dalam MA dan berfungsi untuk menunjukkan pada frekuensi mana dalam MA FH tu dimulai. MAIO digunakan untuk menjamin bahwa tiap TCH menggunakan frekuensi berbeda selama proses hopping.
4 Hopping Group = sekumpulan timeslot (RSTL) yang menggunakan MA dan HSN yang sama dalam suatu sel.
5. HSN (Hopping Sequence Number) = berfungsi untuk menentukan bagaimana sistem pseudorandom akan mulai hopping. Tiap TCH yang berpindah ke frekuensi baru dalam MA, berdasarkan nomor HSNnya. HSN memberikan nomor algoritma untuk mengkalkulasi frekuensi yang akan digunakan untuk mentransmisikan TCH berikutnya dalam MA. Algoritma yang ada sampai dengan 63 algoritma HSN (jenis cyclic = 0 dan random = 1 s.d 63).
6. MAIO Step = parameter pilihan untuk meningkatkan kualitas pembagian daftar MA yang diperoleh dengan MAIO offset.
METODE HOPPING :
FH pada BSS dapat diimplementasikan menggunakan teknik Baseband Hopping (BB-FH) dan Synthesized Hopping (SFH).
1. BB-FH , pada baseband semua transceiver beroperasi pada frekuensi yang tetap. FH dihasilkan dengan menswitch burst data baseband secara terus menerus di antara bagian radio TRX/TRU baik uplink maupun downlink. Kekurangannya dalam BB-FH adalah jumlah frekuensi hop yang terbatas pada jumlah TRX/TRU.
2. SFH , dengan SFH semua transceiver terkecuali BCCH TRX-1, diset untuk mengubah frekuensinya frame per frame sesuai hopping sequence. Jumlah loncatan frekuensi yang melalui channel radio tidak terbatas oleh hardware yang digunakan, namun jumlahnya terbatas pada MA yang dialokasian berapa tergantung jatah dari tiap operator. Oleh karena itu hopping sequence dapat mengikutsertakan lebih banyak frekuensi pada TRX dalam suatu sel.
belum ada komentar di bagian ini tapi trafiknya paling tinggi di saat ini di antara posting" lainnya..hmmm
BalasHapus