Apakah 5G Network Slicing

Panji Ryan Widhi
0
5G network slicing merupakan fitur "hot" pada jaringan 5G yang tersembunyi karena semuanya berfokus pada speed dan latency saja. 

Network Slicing pada 5G yaitu arsitektur jaringan yang memungkinkan multiplexing berbagai layanan di infrastuktur physical network yang sama dengan partisi-partisi. Jadi parameter layanan dapat dipartisi sesuai kebutuhan dengan latency yang spesifik pula. Network slicing juga dapat membuat perusahaan baru dapat menyediakan konektivitas/sambungan yang ekonomis selama mengembangkan 5G. Kok bisa?
Iya, daripada menjual data base on gigabyte, perusahaan ini dapat menjual wireless connectivity dengan parameter yang spesifik. Misalnya sebuah fasilitas pabrik, dapat memprioritaskan low latency pada robotnya sehingga memungkinkan robot dapat beroperasi secara tepat dan teliti. Kemudian sebuah rumah sakit mungkin membutuhkan tidak hanya low latency saja tetapi membutuhkan dedicated bandwidth untuk telemedicine (pengobatan jarak jauh), untuk memastikan sinyalnya tidak menghilang/putus di saat momen buruk.




Berikut adalah sumber dari wiki untuk arsitektur network slicing :


Network slice controller

The network slice controller didefinisikan sebagai network orchestrator , yaitu automated configuration, coordination dan manajemen dari sistem komputer dan software.
  • End-to-end service management: mapping of the various service instances expressed in terms of SLA requirements with suitable network functions capable of satisfying the service constraints.
  • Virtual resources definition: virtualization of the physical network resources in order to simplify the resources management operations performed to allocate network functions.
  • Slice life-cycle management: slice performance monitoring across all the three layers in order to dynamically reconfigure each slice to accommodate possible SLA requirements modifications.

Service layer

The service layer interfaces directly with the network business entities (e.g. MVNOs and 3rd party service providers) that share the underlying physical network and it provides a unified vision of the service requirements. Each service is formally represented as service instance, which embeds all the network characteristics in the form of SLA requirements that are expected to be fully satisfied by a suitable slice creation. 

Network Function layer

The network function layer is in charge of the creation of each network slice according to service instance requests coming from the upper layer. It is composed by a set of network functions that embody well-defined behaviors and interfaces. Multiple network functions are placed over the virtual network infrastructure and chained together to create an end-to-end network slice instance that reflects the network characteristics requested by the service. The configuration of the network functions are performed by means of a set of network operations that allow management of their full life-cycle (from their placement when a slice is created to their de-allocation when the function provided is no longer needed).
To increase resource usage efficiency, the same network function can be simultaneously shared by different slices at the cost of an increase in the complexity of operations management. Conversely, a one-to-one mapping between each network function and each slice eases the configuration procedures, but can lead to poor and inefficient resource usage.

Infrastructure layer

The infrastructure layer represents the actual physical network topology (radio access network, transport network and core network) upon which every network slice is multiplexed and it provides the physical network resources to host the several network functions composing each slice.
The network domain of the available resources includes a heterogeneous set of infrastructure components like data centers (storage and computation capacity resources), devices enabling network connectivity such as routers (networking resources) and base stations (radio bandwidth resources).

Perbedaan dengan QoS,
Perbedaannya adalah pada pendekatan network slicing yang dalam penyediaannya memberikan end to end virtual network kepada tenant. Sebagai contohnya DiffServ yang merupakan solusi QoS untuk membedakan VoIP traffic dari tipe layanan lainnya seperti HD video dan web browsing. Namun sayangnya DiffServ tidak bisa memisahkan/membedakan perlakuan  pada tipe traffic yang sama (misalnya VoIP traffic) yang datang dari tenant yang berbeda.

Itulah sekilas mengenai network slicing 5G, lainnya tentang 5G dapat anda baca di sini https://telecommunicationforall.blogspot.com/search/label/5G
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Silahkan berkomentar yang baik di sini :) (no junk)

Posting Komentar (0)

Search Another