Saat UE akan mengakses di jaringan
LTE maka pertama kali yang akan dilakukan adalah prosedur pencarian sel. Tahap
yang dilakukan oleh UE dengan jaringan adalah melakukan sinkronisasi parameter
waktu dan frekuensi dari arah downlink dan mengirimkan sinyal untuk arah
uplink dengan waktu yang tepat. Terdapat 3 parameter utama sinkronisasi
dalam mengakses jaringan LTE,pertama yaitu akuisisi waktu simbol dengan
menempati posisi awal simbol yang benar. Kedua, sinkronisasi carrier
frequency, untuk mengurangi atau menghilangkan pengaruh salah frekuensi
karena tidak sinkronnya lokal osilator antara transmiter dan receiver.
Ketiga,sinkronisasi sampling clock.
LTE memiliki arsitektur yang lebih
sederhana jika dibanding dengan 2G dan 3G. Setiap cell dilayani oleh eNodeB,
dalam manajemen handover dilakukan dengan cara signalling secara langsung antar
eNodeB, tidak melalui RNC/BSC seperti pada 3G dan 2G. Untuk dapat mengakses
jaringan diperlukan Physical Cell Identity (PCI) yang digunakan oleh UE
untuk identifikasi cell, dengan sinkronisasi waktu dan frekuensi. Prinsip kerja
dari PCI hampir sama dengan pengalokasian scrambling code (SC) yang
digunakan untuk membedakan dan memberi identitas sel dalam sistem WCDMA. PCI
memiliki 504 kode dengan pembagiannya terdapat 168 grup pada 3 identitas cell.
Tiga identitas cell dalam 1 grup biasanya disebut cell sektor yang dikontrol
dalam eNodeB yang sama. Dengan pengalokasian PCI berkaitan erat dengan Neigbour Cell
Relation (NCR) list yang dapat otomatis dapat diperbarui, salah satunya
dengan melihat laporan pengukuran handover yang terjadi. PCI harus unik untuk
mengidentifikasi cell tetangga dalam hal melayani trafik eNodeB. Jarak
penggunaan kembali kode tersebut harus cukup besar, sehingga UE tidak dapat
menghitung dan memberi laporan kepada 2 cell dengan PCI yang sama, tujuannya
untuk mengetahui sinyal referensi (reference signal) arah downlink dan uplink.
PCI bernilai dari 0 hingga 503
(berjumlah 504 PCI) yang dapat didefinisikan pada tiap cell dalam network.
Terdiri atas SSS (Secondary Synchronization Signal) Ã 168 grup (0…167) dan
PSS(Primary Synchronization Signal) Ã berisi range 0…2.
Sinkronisasi Sinyal
Deteksi sinyal broadcast tiap cell yang dibawa oleh Physical Broadcast Channel (PBCH) akan
didekodekan oleh UE. Selanjutnya dilakukan proses sinkronisasi frekuensi dan
waktu yang didapat dengan menggunakan Primary
Synchronization Signal (PSS) dan Secondary
Synchronization Signal (SSS). Pendeteksian kedua sinyal tesebut tidak hanya
untuk sinkronisasi waktu dan frekuensi, tapi juga untuk memberikan informasi ke
UE dengan physical layer identity,
informasi panjang dari cyclic prefix yang
merupakan panjang simbol tambahan dalam sistem OFDM untuk mengatasi inter symbol interference (ISI), dan
juga memberikan informasi kepada UE mengenai cell yang ditempati menggunakan
sistem frequency division duplex
(FDD) atau time division duplex
(TDD).
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan di atas adalah preview salah satu bab dari buku kedua yang sebentar lagi akan dirilis pengumumannya, mohon doanya semoga dilancarkan :)
Silahkan berkomentar yang baik di sini :) (no junk)