tag:blogger.com,1999:blog-25700445795958578672024-03-14T01:03:33.944+07:00DUNIA TELEKOMUNIKASIBlog biasa sehari-hari seputar dunia telekomunikasi bertemakan GSM, CDMA, WCDMA, LTE, Drive test, Radio Network Planning, dan lainnya. Selamat Membaca :)Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.comBlogger178125tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-924639590952059152023-12-12T00:20:00.002+07:002023-12-12T00:20:15.611+07:00Apa itu Wireless Devolepment Tools<p> Wireless Development Tools atau alat pengembangan nirkabel. </p><p>Alat-alat ini digunakan untuk memudahkan pengembangan perangkat lunak yang terkait dengan teknologi nirkabel, seperti pengembangan aplikasi mobile, pengujian jaringan nirkabel, dan pengembangan perangkat IoT (Internet of Things). Berikut beberapa contoh alat pengembangan nirkabel yang umum digunakan:</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://centerotech.com/wp-content/uploads/2019/08/ISA100_RDK_SPin-board-kit_Centero-new-landing-screen-2_sq.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="800" height="365" src="https://centerotech.com/wp-content/uploads/2019/08/ISA100_RDK_SPin-board-kit_Centero-new-landing-screen-2_sq.jpg" width="365" /></a></div><br /><p><br /></p><p>1. Android Studio: Untuk pengembangan aplikasi Android. Menyediakan emulator Android dan alat pengujian.</p><p><br /></p><p>2. Xcode: Digunakan untuk pengembangan aplikasi iOS dan MacOS. Memiliki simulator iOS dan berbagai alat pengembangan.</p><p><br /></p><p>3. Visual Studio: Platform pengembangan terintegrasi yang mendukung pengembangan aplikasi berbasis Windows, Android, iOS, dan banyak lagi.</p><p><br /></p><p>4. Eclipse: Meskipun lebih dikenal untuk pengembangan Java, Eclipse juga mendukung pengembangan aplikasi Android dan beberapa platform nirkabel lainnya.</p><p><br /></p><p>5. WireShark: Alat analisis paket jaringan yang dapat digunakan untuk memahami dan memecahkan masalah dalam jaringan nirkabel.</p><p><br /></p><p>6. Wireshark: Digunakan untuk analisis paket jaringan dan debugging, terutama berguna dalam pengembangan jaringan nirkabel.</p><p><br /></p><p>7. Airodump-ng, Aireplay-ng, dan Wireshark: Serangkaian alat yang digunakan untuk pengujian keamanan jaringan nirkabel (WiFi) pada platform Linux.</p><p><br /></p><p>8. Postman: Untuk menguji dan mengelola API, termasuk pengujian API yang terintegrasi dengan teknologi nirkabel.</p><p><br /></p><p>9. Arduino IDE dan Platform IoT: Untuk pengembangan perangkat IoT dan prototipe perangkat keras nirkabel.</p><p><br /></p><p>10. Platform Pengujian Perangkat Seluler (Mobile Testing Platforms): Seperti Appium untuk otomatisasi pengujian aplikasi mobile di berbagai platform nirkabel.</p><p><br /></p><p>Penting untuk dicatat bahwa alat-alat ini dapat berubah atau diperbarui seiring waktu, dan pilihan alat dapat bergantung pada jenis pengembangan nirkabel yang sedang Anda lakukan.</p><p>Mari kita lanjutkan dengan beberapa alat pengembangan nirkabel tambahan:</p><p><br /></p><p>11. Android Debug Bridge (ADB): Sebuah alat baris perintah yang memungkinkan komunikasi antara komputer dan perangkat Android. ADB digunakan untuk instalasi aplikasi, debugging, dan akses ke shell perangkat.</p><p><br /></p><p>12. Fastboot: Alat baris perintah yang berfokus pada komunikasi bootloader pada perangkat Android. Digunakan untuk menginstal firmware dan melakukan operasi pada tingkat sistem.</p><p><br /></p><p>13. <a href="https://firebase.google.com/?hl=id" target="_blank">Firebase</a>: Menyediakan berbagai layanan awan untuk pengembangan aplikasi mobile, termasuk penyimpanan data, otentikasi pengguna, dan pemberitahuan push.</p><p><br /></p><p>14. Charles Proxy: Alat proxy HTTP/HTTPS yang digunakan untuk memantau dan menganalisis lalu lintas jaringan. Berguna untuk debugging dan analisis lalu lintas aplikasi mobile.</p><p><br /></p><p>15. Cypress: Alat pengujian otomatis untuk aplikasi web dan mobile. Menyediakan kemampuan pengujian ujung ke ujung untuk aplikasi yang berjalan di berbagai perangkat.</p><p><br /></p><p>16. Selenium: Meskipun lebih dikenal untuk pengujian web, Selenium juga dapat digunakan untuk otomatisasi pengujian aplikasi mobile menggunakan alat seperti Appium.</p><p><br /></p><p>17. Mockito dan PowerMock: Digunakan untuk menguji aplikasi Android dengan menyimulasikan objek dan mengisolasi kode dari dependensi eksternal.</p><p><br /></p><p>18. JIRA dan Confluence: Alat manajemen proyek dan kolaborasi yang sering digunakan dalam pengembangan perangkat lunak nirkabel untuk melacak pekerjaan, bugs, dan dokumen proyek.</p><p><br /></p><p>19. Swagger/OpenAPI: Digunakan untuk mendokumentasikan dan menguji API. Bermanfaat dalam pengembangan layanan web dan aplikasi yang terhubung dengan layanan nirkabel.</p><p><br /></p><p>20. Maven dan Gradle: Sistem manajemen proyek yang digunakan untuk mengelola dependensi dan mengotomatiskan proses pembangunan proyek.</p><p><br /></p><p>Setiap alat di atas memiliki perannya masing-masing dalam siklus pengembangan perangkat lunak nirkabel, mulai dari pembangunan, debugging, pengujian, hingga penyebaran. Pemilihan alat tergantung pada kebutuhan proyek dan preferensi pengembang.</p><div><br /></div>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0Indonesia-0.789275 113.921327-29.099508836178845 78.765077 27.520958836178846 149.07757700000002tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-14400981247701493162023-12-07T19:45:00.000+07:002023-12-07T19:45:20.269+07:00Dasar Telekomunikasi<p>Telekomunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi jarak jauh. Informasi ini dapat berupa suara, gambar, data, ataupun pesan teks. Telekomunikasi melibatkan penggunaan satu atau lebih jenis media komunikasi seperti telepon kabel, telepon seluler, radio, jaringan komputer, satelit, dan sistem komunikasi nirkabel lainnya. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhKJsjgPOkPCeCh-skjFwET_O-7Xi0dNQPgB8PXURLejJIq-X8IPmY0zkcGMib56YeMkARCcbs9Sas5tHIPgQ1yps-PD7NDqmnZYfjGFiJJ38KrDzDTUkcPkEIkPkq0lstf038XuY01-Bpq-Zeh5LgZFjfiQ6MuJymrXRkenfffajAew7a9phw6EJaTi2Cw" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="373" data-original-width="673" height="206" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhKJsjgPOkPCeCh-skjFwET_O-7Xi0dNQPgB8PXURLejJIq-X8IPmY0zkcGMib56YeMkARCcbs9Sas5tHIPgQ1yps-PD7NDqmnZYfjGFiJJ38KrDzDTUkcPkEIkPkq0lstf038XuY01-Bpq-Zeh5LgZFjfiQ6MuJymrXRkenfffajAew7a9phw6EJaTi2Cw=w372-h206" width="372" /></a></div><br /><br /><p></p><p>Pada dasarnya, telekomunikasi terbagi menjadi dua bagian utama yaitu, transmisi dan penerimaan informasi. Transmisi adalah proses pengiriman informasi dari satu titik ke titik lain, sedangkan penerimaan adalah proses menerima informasi di titik tujuan.</p><p><br /></p><p>Proses transmisi diawali dengan proses modulasi sinyal informasi. Tujuannya adalah mengubah sinyal informasi menjadi bentuk gelombang yang sesuai untuk dikirimkan melalui suatu saluran transmisi. Saluran transmisi bisa berupa kabel, udara, ruang hampa, dan media lainnya. Saluran transmisi berfungsi sebagai media perambatan gelombang komunikasi.</p><p><br /></p><p>Di sisi penerimaan, sinyal informasi hasil modulasi yang diterima kemudian mengalami proses demodulasi. Proses ini merupakan kebalikan dari modulasi, yaitu mengembalikan sinyal ke dalam bentuk informasi semula. Setelah itu, informasi siap digunakan oleh pengguna.</p><p><br /></p><p>Dalam perjalanannya, sinyal informasi bisa saja mengalami gangguan atau noise di dalam saluran transmisi, baik yang disebabkan oleh faktor alam, maupun buatan manusia. Untuk meminimalkan kesalahan penerimaan informasi akibat gangguan tersebut, biasanya ditambahkan perangkat khusus berupa pengkode sinyal di sisi pengirim dan pendekode sinyal di sisi penerima.</p><p><br /></p><p>Telekomunikasi dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu telekomunikasi terpandu dan telekomunikasi tak berpandu. Telekomunikasi terpandu menggunakan pandu gelombang fisik seperti kabel untuk meneruskan sinyal informasi. Contohnya telepon kabel dan jaringan serat optik. Sedangkan telekomunikasi tak berpandu tidak menggunakan pandu gelombang fisik, melainkan gelombang elektromagnetik yang merambat di udara atau ruang hampa. Contohnya radio, televisi, radar, satelit, dan telepon seluler.</p><p><br /></p><p>Demikian penjelasan singkat mengenai dasar-dasar dari sistem telekomunikasi. Intinya, telekomunikasi adalah teknologi vital yang memungkinkan kita saling berbagi informasi jarak jauh dengan mudah, cepat, dan aman. Komponen utamanya meliputi perangkat pengirim dan penerima yang dihubungkan oleh saluran transmisi nirkabel maupun berkabel. Semakin canggih peradaban manusia, semakin pesat pula perkembangan teknologi telekomunikasi.</p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia-6.1944491 106.8229198-34.504682936178845 71.6666698 22.115784736178846 141.9791698tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-68988729751588744362023-12-07T12:41:00.002+07:002023-12-07T17:33:11.781+07:00Koordinat Geografis UTM Indonesia<h3 style="text-align: left;"><span lang="EN-US">Koordinat Geografis UTM Indonesia:
Pemahaman Mendalam dan Penerapannya</span></h3>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Indonesia, dengan keragaman alam dan
kekayaan budayanya, melibatkan banyak kegiatan yang membutuhkan pemetaan dan
penentuan lokasi yang akurat. Salah satu sistem koordinat yang umum digunakan
di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, adalah Universal Transverse Mercator
(UTM). Artikel ini akan menjelaskan konsep dasar koordinat geografis UTM,
penerapannya di Indonesia, dan pentingnya pemahaman terhadap sistem ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p>
<h3 style="text-align: left;"><span lang="EN-US">Apa itu Koordinat Geografis UTM?</span></h3>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Sistem koordinat UTM adalah sistem proyeksi
peta yang digunakan untuk memetakan area yang lebih kecil di permukaan Bumi.
Konsep UTM didasarkan pada pemecahan Bumi menjadi zona-zona yang lebih kecil,
di mana setiap zona diberi nomor dan diidentifikasi dengan proyeksi Mercator
Transversal. Dalam konteks UTM, Indonesia terletak di beberapa zona UTM,
tergantung pada lokasi geografisnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Setiap zona UTM terbagi menjadi dua
hemisfer: bagian utara dan selatan khatulistiwa. Zona UTM di Indonesia mencakup
zona 46 hingga 54, yang melibatkan pulau-pulau besar seperti Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan sekitarnya. Zona-zona ini memiliki batas
koordinat yang ditentukan dan dapat digunakan untuk menentukan lokasi suatu
titik dengan sangat akurat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p>
<h3 style="text-align: left;"><span lang="EN-US">Struktur Koordinat UTM: Easting dan
Northing</span></h3>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Koordinat UTM terdiri dari dua komponen
utama: Easting dan Northing. Easting mengacu pada jarak horizontal dari titik
referensi yang disebut sebagai meridian pusat zona UTM. Sementara itu, Northing
mengacu pada jarak vertikal dari ekuator di bagian utara zona UTM atau dari
titik referensi di bagian selatan zona UTM.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Ketika Anda memiliki pasangan nilai Easting
dan Northing, Anda dapat menentukan lokasi suatu titik pada peta atau permukaan
Bumi. Dalam konteks UTM, satuan pengukuran umumnya adalah meter, yang
memfasilitasi pengukuran yang akurat dan konsisten.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p>
<h3 style="text-align: left;"><span lang="EN-US">Penerapan UTM di Indonesia</span></h3>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Indonesia, dengan luas wilayahnya yang
besar dan keragaman geografis, menggunakan UTM dalam banyak kegiatan seperti
pemetaan, navigasi, dan survei. Pemetaan dengan menggunakan koordinat UTM
memungkinkan pembuatan peta yang akurat dan sistem navigasi yang efisien.
Sebagai contoh, ketika Anda memiliki koordinat UTM sebuah lokasi, dapat
digunakan dalam perangkat GPS untuk menunjukkan letak Anda secara tepat di
peta.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pemerintah Indonesia dan organisasi lainnya
juga menggunakan sistem koordinat UTM dalam proyek-proyek konstruksi,
pengembangan infrastruktur, dan pemantauan lingkungan. Penggunaan yang
konsisten dari sistem koordinat ini memastikan bahwa data geografis dapat
dengan mudah diintegrasikan dan digunakan bersama oleh berbagai pihak.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p>
<h3 style="text-align: left;"><span lang="EN-US">Pentingnya Pemahaman Terhadap Koordinat
Geografis UTM</span></h3>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pemahaman terhadap koordinat geografis UTM
menjadi penting terutama bagi para profesional seperti ahli pemetaan, insinyur,
dan peneliti yang terlibat dalam proyek-proyek yang melibatkan pengukuran dan
lokasi. Dengan pemahaman yang baik, mereka dapat menghasilkan data yang
konsisten dan akurat, memastikan keberhasilan proyek-proyek yang melibatkan
informasi geografis.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Selain itu, pemahaman terhadap koordinat
geografis UTM juga penting bagi mereka yang menggunakan teknologi modern
seperti perangkat GPS. Dalam era di mana navigasi digital semakin mendominasi,
memiliki keterampilan untuk membaca dan menginterpretasi koordinat UTM dapat
menjadi keunggulan dalam berbagai situasi, mulai dari petualangan luar ruangan
hingga perjalanan bisnis.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p>
<h3 style="text-align: left;"><span lang="EN-US">Pertimbangan Etika dan Privasi dalam
Pemanfaatan Koordinat UTM</span></h3>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Dalam penggunaan koordinat UTM, juga
penting untuk mempertimbangkan etika dan privasi. Beberapa data geografis dapat
bersifat sensitif, dan penggunaan koordinat UTM harus dilakukan dengan
kehati-hatian untuk memastikan bahwa informasi tersebut tidak disalahgunakan
atau digunakan untuk tujuan yang tidak etis.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Oleh karena itu, ketika menggabungkan
koordinat UTM dalam proyek atau publikasi, perlu untuk memastikan bahwa data
geografis yang digunakan telah diotentikasi dan bahwa setiap penggunaan data
mematuhi standar etika dan regulasi privasi yang berlaku.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p>
<h3 style="text-align: left;"><span lang="EN-US">Kesimpulan</span></h3>
<p>Koordinat geografis UTM adalah alat yang
penting dalam pemetaan dan penentuan lokasi di seluruh dunia, termasuk di
Indonesia. Pemahaman yang baik terhadap sistem koordinat ini memungkinkan para
profesional dan pengguna umum untuk berinteraksi dengan data geografis secara
efektif, membuka pintu untuk berbagai aplikasi dalam dunia modern yang semakin
tergantung pada informasi lokasi yang akurat. Dengan terus meningkatnya
teknologi dan ketergantungan pada data spasial, pemahaman terhadap koordinat
geografis UTM akan tetap menjadi keterampilan yang bernilai tinggi di berbagai
bidang. </p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Inilah pembagiannya zona di Indonesia</h3><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhPHEUPDlizotk-S65EdehF8qKTlE-6WS3krAKmv1dtE_h7udO9f8vpVATtArYfNv2rtwk6lyX_ETBvNgYtfuIY-FK4Pf2UPzUMN-EtJ5myx4Lj72HU6gRvn4Cx2BHiek8VAj6jnxf9wevSoehPUlqPmlGIyzENPig5Jp8hvu55c3zjaHoChBjKdHbFmHTS" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="417" data-original-width="874" height="306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhPHEUPDlizotk-S65EdehF8qKTlE-6WS3krAKmv1dtE_h7udO9f8vpVATtArYfNv2rtwk6lyX_ETBvNgYtfuIY-FK4Pf2UPzUMN-EtJ5myx4Lj72HU6gRvn4Cx2BHiek8VAj6jnxf9wevSoehPUlqPmlGIyzENPig5Jp8hvu55c3zjaHoChBjKdHbFmHTS=w640-h306" width="640" /></a></div>Kalimantan<p></p><p>kalimantan berada pada UTM Zone 49, Southern Hemisphere (WGS 84) dan Zone 50N&50S</p><p>Jawa</p><p>pulau Jawa berada pada 48S dan 49S sesuaikan dengan provinsinya ketika anda menentukannya.</p><p>Dan seterusnya sama untuk pulau-pulau lainnya dapat dilihat pada gambar di atas.</p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-87644153571152420612023-12-03T16:45:00.001+07:002023-12-03T16:45:05.693+07:00Software Defined Radio (SDR) Apa sih itu?<p> <span style="color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;"> Adalah Teknologi yang memungkinkan perangkat radio mengubah fungsinya melalui perangkat lunak, memberikan fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar.</span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/22/SDR_et_WF.svg/1280px-SDR_et_WF.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="560" data-original-width="800" height="427" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/22/SDR_et_WF.svg/1280px-SDR_et_WF.svg.png" width="609" /></a></div><br /><span style="color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;"><br /></span><p></p><p><span style="color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">SDR (Software-Defined Radio) adalah suatu konsep dalam teknologi komunikasi nirkabel di mana fungsi-fungsi yang biasanya diimplementasikan dalam perangkat keras khusus, seperti filter dan modulator, dapat diimplementasikan secara perangkat lunak</span></p><p><span style="color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">Dalam SDR, fungsi pemrosesan sinyal radio, seperti modulasi dan demodulasi, diimplementasikan menggunakan perangkat lunak pada platform perangkat keras yang umumnya berbasis prosesor umum seperti CPU atau FPGA (Field-Programmable Gate Array).</span></p><ul style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; display: flex; flex-direction: column; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 1.25em 0px; padding: 0px; white-space-collapse: preserve;"><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; display: block; margin: 0px; min-height: 28px; padding-left: 0.375em;"><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: var(--tw-prose-bold); font-weight: 600; margin-bottom: 1.25em; margin-top: 1.25em;">Fleksibilitas:</span> SDR memungkinkan perangkat keras radio untuk mendukung berbagai standar komunikasi dan frekuensi dengan perubahan perangkat lunak, tanpa perlu mengganti perangkat keras fisik.</li><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; display: block; margin: 0px; min-height: 28px; padding-left: 0.375em;"><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: var(--tw-prose-bold); font-weight: 600; margin-bottom: 1.25em; margin-top: 1.25em;">Adaptabilitas:</span> Perangkat SDR dapat diubah secara dinamis untuk menyesuaikan dengan kondisi jaringan atau kebutuhan spesifik, memberikan adaptabilitas yang tinggi.</li><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; display: block; margin: 0px; min-height: 28px; padding-left: 0.375em;"><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: var(--tw-prose-bold); font-weight: 600; margin-bottom: 1.25em; margin-top: 1.25em;">Pembaharuan Perangkat Lunak:</span> Pembaruan dan peningkatan dapat dilakukan melalui perangkat lunak tanpa memerlukan perubahan perangkat keras, memudahkan pengembangan dan pemeliharaan.</li></ul><h3 style="text-align: left;"><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: var(--tw-prose-bold); font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; font-weight: 600; white-space-collapse: preserve;">Proses Pemrosesan Sinyal</span></h3><div><ul style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; display: flex; flex-direction: column; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 1.25em 0px; padding: 0px; white-space-collapse: preserve;"><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; display: block; margin: 0px; min-height: 28px; padding-left: 0.375em;">Pada dasarnya, SDR melakukan pemrosesan sinyal radio melalui algoritma dan fungsi perangkat lunak, termasuk modulasi, demodulasi, filter, dan pemrosesan sinyal lainnya.</li><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; display: block; margin: 0px; min-height: 28px; padding-left: 0.375em;">Sebuah antarmuka perangkat keras, seperti ADC (Analog-to-Digital Converter) dan DAC (Digital-to-Analog Converter), diperlukan untuk mengonversi sinyal analog menjadi digital dan sebaliknya.</li></ul><div><h3 style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px; text-align: left; white-space-collapse: preserve;"><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: var(--tw-prose-bold); font-weight: 600;">Aplikasi:</span></h3><ul style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; display: flex; flex-direction: column; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 1.25em 0px; padding: 0px; white-space-collapse: preserve;"><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; display: block; margin: 0px; min-height: 28px; padding-left: 0.375em;">SDR digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk komunikasi nirkabel, radio definisi tinggi, pemantauan spektrum, dan radio definisi tinggi militer.</li></ul><h3 style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px; text-align: left; white-space-collapse: preserve;"><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: var(--tw-prose-bold); font-weight: 600;">Contoh Penggunaan:</span></h3><ul style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; display: flex; flex-direction: column; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 1.25em 0px; padding: 0px; white-space-collapse: preserve;"><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; display: block; margin: 0px; min-height: 28px; padding-left: 0.375em;">SDR dapat digunakan untuk mengimplementasikan protokol komunikasi nirkabel seperti Wi-Fi, Bluetooth, GSM, atau bahkan protokol yang belum ada ketika perangkat keras dirancang.</li><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; display: block; margin: 0px; min-height: 28px; padding-left: 0.375em;">Pada bidang radio amatur, SDR sering digunakan sebagai platform eksperimen dan pembelajaran.</li></ul><div><span style="color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, Segoe UI, Roboto, Ubuntu, Cantarell, Noto Sans, sans-serif, Helvetica Neue, Arial, Apple Color Emoji, Segoe UI Emoji, Segoe UI Symbol, Noto Color Emoji;"><span style="white-space-collapse: preserve;">Itulah gambaran mengenai SDR (Software Defined Radio)</span></span></div></div></div>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-65875180729585829562023-12-01T13:18:00.001+07:002023-12-01T13:18:17.860+07:00Panduan untuk Fresh Graduate di Bidang Telekomunikasi: Mengarungi Dunia Kerja yang Dinamis<h3 style="text-align: justify;">Pendahuluan</h3><p style="text-align: justify;">Sebagai lulusan baru di bidang telekomunikasi, memasuki dunia kerja bisa menjadi pengalaman menarik dan penuh tantangan. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi langkah-langkah yang harus diambil oleh fresh graduate untuk sukses dalam karir telekomunikasi mereka. Mari kita jelajahi lebih lanjut!</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://beritakini.co/files/images/archives/20181008-kesalahan-karir-yang-dilakukan-fresh-graduates-566908ab91fbe.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="194" src="https://beritakini.co/files/images/archives/20181008-kesalahan-karir-yang-dilakukan-fresh-graduates-566908ab91fbe.jpg" width="345" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p style="text-align: justify;">1. Memahami Tren dan Teknologi Terkini:</p><p style="text-align: justify;">Sebagai seorang fresh graduate, penting untuk tetap terhubung dengan tren dan teknologi terbaru dalam industri telekomunikasi. Perkembangan seperti 5G, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) memainkan peran penting, dan memiliki pengetahuan tentang hal ini akan memberikan keunggulan kompetitif.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">2. Membangun Jaringan dan Koneksi:</p><p style="text-align: justify;">Memasuki dunia kerja sebagai fresh graduate di bidang telekomunikasi tidak hanya tentang pengetahuan teknis, tetapi juga tentang membangun jaringan dan koneksi dalam industri. Bergabung dengan komunitas online, hadiri seminar, dan jalin hubungan dengan para profesional telekomunikasi untuk mendapatkan wawasan dan peluang karir.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">3. Manfaatkan Program Magang dan Pelatihan:</p><p style="text-align: justify;">Banyak perusahaan telekomunikasi menawarkan program magang dan pelatihan untuk fresh graduate. Manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan pengalaman praktis, memahami dinamika industri, dan mengasah keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://oscas.co.id/artikel/files/images/20221005-pengertian-pelatihan-adalah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="526" data-original-width="800" height="288" src="https://oscas.co.id/artikel/files/images/20221005-pengertian-pelatihan-adalah.jpg" width="439" /></a></div><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">4. Peningkatan Keterampilan Soft Skills:</p><p style="text-align: justify;">Selain keterampilan teknis, fresh graduate di bidang telekomunikasi juga perlu mengembangkan keterampilan lunak. Kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, dan kepemimpinan adalah aspek-aspek yang dicari oleh banyak perusahaan. Terlibat dalam proyek kelompok dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu memperkuat keterampilan ini.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">5. Berfokus pada Spesialisasi:</p><p style="text-align: justify;">Telekomunikasi mencakup berbagai bidang, termasuk jaringan, keamanan, pengembangan perangkat lunak, dan manajemen proyek. Sebagai fresh graduate, pertimbangkan untuk fokus pada spesialisasi tertentu sesuai minat dan keahlian Anda. Ini akan membantu Anda menjadi ahli di bidang tertentu dan meningkatkan daya saing Anda di pasar kerja.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://graduate.binus.ac.id/files/2021/11/BGP-16_Generalis-Spesialis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="357" data-original-width="800" height="143" src="https://graduate.binus.ac.id/files/2021/11/BGP-16_Generalis-Spesialis.jpg" width="320" /></a></div><p style="text-align: justify;">6. Terus Berpikir Inovatif:</p><p style="text-align: justify;">Industri telekomunikasi terus berkembang, dan inovasi memainkan peran kunci. Sebagai fresh graduate, jadilah orang yang terus mencari cara baru untuk memecahkan masalah, meningkatkan efisiensi, dan menghadirkan solusi kreatif. Kemampuan untuk berpikir inovatif dapat menjadi nilai tambah dalam karir Anda.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><h3 style="text-align: justify;">Tips Interview:</h3><p style="text-align: justify;">Apabila anda sebagai fresh graduate dan melamar ke perusahaan tertentu pastinya akan menghadapi yang namanya interview atau wawancara kerja, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantumu</p><p style="text-align: justify;">1. Kenali Perusahaan:</p><p style="text-align: justify;"> - Pelajari sebanyak mungkin tentang perusahaan sebelum wawancara. Pahami visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan tersebut. Ini akan membantu Anda menunjukkan bahwa Anda memiliki minat dan kesiapan yang tinggi.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">2. Persiapkan Jawaban untuk Pertanyaan Umum:</p><p style="text-align: justify;"> - Antisipasi pertanyaan umum seperti "ceritakan diri Anda" atau "apa kelebihan dan kelemahan Anda." Persiapkan jawaban yang mencerminkan kepribadian, keterampilan, dan minat Anda.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">3. Demonstrasikan Keterampilan dan Pengalaman:</p><p style="text-align: justify;"> - Tunjukkan bagaimana keterampilan dan pengalaman Anda relevan dengan posisi yang Anda lamar. Berikan contoh konkret yang menunjukkan pencapaian dan kontribusi Anda di tempat-tempat sebelumnya atau pengalaman organisasi saat kuliah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">4. Sikap Tubuh dan Kontak Mata:</p><p style="text-align: justify;"> - Pertahankan sikap tubuh yang positif dan berikan kontak mata secara tegas. Ini menciptakan kesan percaya diri dan berkomitmen.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">5. Ajukan Pertanyaan:</p><p style="text-align: justify;"> - Persiapkan beberapa pertanyaan untuk pewawancara. Ini menunjukkan ketertarikan Anda terhadap perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Hindari bertanya hanya tentang gaji; tanyakan tentang budaya perusahaan, peluang pengembangan, atau tugas pekerjaan.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">6. Simulasikan Wawancara:</p><p style="text-align: justify;"> - Berlatihlah wawancara dengan teman atau anggota keluarga. Hal ini membantu meningkatkan kenyamanan Anda dalam menyampaikan jawaban dan mengatasi kegugupan.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">7. Perhatikan Pakaian:</p><p style="text-align: justify;"> - Pilih pakaian yang sesuai dengan budaya perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Pakaian yang rapi dan profesional menciptakan kesan positif.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">8. Bersiap untuk Pertanyaan Teknis:</p><p style="text-align: justify;"> - Jika Anda melamar posisi teknis, bersiaplah untuk pertanyaan teknis yang relevan dengan bidang pekerjaan Anda. Ini bisa mencakup pengetahuan khusus atau pemecahan masalah teknis.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">9. Ungkapkan Antusiasme dan Motivasi:</p><p style="text-align: justify;"> - Sampaikan dengan jelas mengapa Anda tertarik pada posisi tersebut dan bagaimana Anda dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Tunjukkan antusiasme Anda terhadap peluang tersebut.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">10. Percayalah pada Diri Sendiri:</p><p style="text-align: justify;"> - Ingatlah bahwa wawancara adalah kesempatan bagi Anda untuk menunjukkan potensi Anda. Percayalah pada diri sendiri dan yakinkan bahwa Anda adalah kandidat yang tepat untuk posisi tersebut.</p><p style="text-align: justify;">Ingatlah untuk tetap tenang, jujur, dan profesional selama wawancara. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kepribadian dan kemampuan Anda secara positif kepada calon majikan. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><h3 style="text-align: justify;">Pandangan ke Depan:</h3><p style="text-align: justify;">Dunia telekomunikasi terus berkembang dengan pesat, terutama dengan pengenalan teknologi baru. Sebagai fresh graduate, Anda akan menjadi bagian integral dari evolusi ini. Dengan terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda, Anda dapat berperan dalam menghadapi tantangan masa depan, seperti konektivitas global yang lebih cepat, keamanan data yang lebih baik, dan revolusi IoT.</p><p style="text-align: justify;">Dengan mengikuti langkah-langkah ini, fresh graduate di bidang telekomunikasi dapat membuka pintu menuju karir yang sukses dan memainkan peran penting dalam mengubah cara kita terhubung satu sama lain. Selamat memulai perjalanan Anda dalam dunia kerja telekomunikasi yang dinamis!</p><div style="text-align: justify;"><br /></div>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-57411745821409456832023-11-29T11:44:00.001+07:002023-11-29T11:44:18.597+07:00Implementasi infrastruktur 5G di Indonesia menghadapi hambatan besar<h3 style="text-align: left;"> Implementasi infrastruktur 5G di Indonesia menghadapi hambatan besar - biaya tinggi. </h3><p>Upaya transformasi elektronik negara ini terhambat oleh beberapa faktor yang berkontribusi pada sifat mahalnya implementasi 5G. Dalam tulisan blog ini, kita akan menjelajahi faktor-faktor ini, tantangan yang dihadapi oleh perusahaan kecil dan startup, dampaknya pada inovasi dan perkembangan ekonomi, serta solusi yang mungkin untuk mengatasi masalah keterjangkauan.</p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQA4RWjrzJD3N0wjSPcXxfeEVuXWL_KoJBXHA&usqp=CAU" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="172" data-original-width="292" height="192" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQA4RWjrzJD3N0wjSPcXxfeEVuXWL_KoJBXHA&usqp=CAU" width="326" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><p>Salah satu faktor utama yang menyumbang pada biaya tinggi infrastruktur 5G di Indonesia adalah kebutuhan akan peningkatan jaringan yang komprehensif. Untuk sepenuhnya memanfaatkan manfaat teknologi 5G, fasilitas jaringan yang sudah ada seperti menara, antena, dan kabel serat optik perlu ditingkatkan. Biaya tambahan yang terkait dengan mengganti atau memodifikasi fasilitas ini secara signifikan berkontribusi pada total pengeluaran implementasi 5G.</p><p><br /></p><p>Faktor lain adalah kurangnya spektrum yang cocok untuk jaringan 5G di Indonesia. Alokasi spektrum adalah elemen penting dari implementasi infrastruktur 5G. Keterbatasan ketersediaan spektrum yang cocok meningkatkan persaingan di antara operator telekomunikasi, meningkatkan biaya yang terkait dengan penggunaan dan perolehan lisensi spektrum.</p><p><br /></p><p>Biaya perolehan dan instalasi peralatan juga merupakan penyumbang signifikan pada biaya tinggi infrastruktur 5G. Pengadaan dan instalasi peralatan 5G, termasuk stasiun dasar, transceiver, dan komponen jaringan lainnya, dapat menjadi tantangan ekonomi. Biaya peralatan yang tinggi, sering kali bersumber dari produsen asing, menambah sifat mahal secara keseluruhan dari infrastruktur 5G.</p><p><br /></p><p>Perusahaan kecil dan startup menghadapi tantangan khusus dalam hal infrastruktur 5G. Biaya tinggi menimbulkan beban keuangan yang signifikan pada bisnis ini, membatasi kemampuan mereka untuk mengadopsi dan memanfaatkan teknologi 5G. Biaya tambahan yang terkait dengan peningkatan infrastruktur yang sudah ada dan perolehan perangkat yang kompatibel menghambat persaingan dan potensi pertumbuhan mereka. Selain itu, perusahaan kecil dan startup seringkali kurang memiliki sumber daya keuangan dan keahlian teknologi yang diperlukan untuk menavigasi proses yang kompleks dari implementasi infrastruktur 5G, lebih memperparah tantangan yang mereka hadapi dalam mengadopsi teknologi 5G.</p><p><br /></p><p>Biaya tinggi infrastruktur 5G seperti apa yang dikatakan oleh CEO XL bu Dian Siswarini memiliki dampak signifikan pada inovasi dan perkembangan ekonomi. Ini berfungsi sebagai hambatan masuk, menghambat pemain dan startup baru untuk memasuki pasar. Kurangnya persaingan dan keragaman ini menghambat inovasi dan membatasi potensi pengembangan aplikasi dan solusi yang unik yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, tanpa infrastruktur 5G yang terjangkau, upaya transformasi digital Indonesia mungkin akan tertunda atau terhambat. Industri yang sangat bergantung pada konektivitas canggih, seperti layanan kesehatan, kota pintar, dan otomatisasi industri, mungkin kesulitan untuk sepenuhnya mengadopsi manfaat 5G, membatasi kemajuan dan efisiensinya.</p><p><br /></p><p>Untuk mengatasi masalah keterjangkauan infrastruktur 5G di Indonesia, beberapa solusi dan metode yang mungkin dapat dipertimbangkan. Pemerintah dapat memainkan peran krusial dalam mengurangi biaya melalui berbagai inisiatif seperti memberikan hibah, insentif pajak, atau pinjaman tanpa bunga kepada operator telekomunikasi dan produsen peralatan. Insentif-insetif ini dapat membantu mengurangi biaya investasi awal, membuat infrastruktur 5G lebih dapat diakses. Kolaborasi publik-privat juga dapat membantu membagi beban keuangan dari implementasi infrastruktur 5G. Dengan menggabungkan sumber daya, keahlian, dan infrastruktur, biaya secara keseluruhan dapat dikurangi, mempromosikan aksesibilitas yang lebih besar bagi bisnis kecil dan startup. Reformasi regulasi yang berfokus pada perbaikan proses alokasi spektrum, pengurangan biaya lisensi, dan menciptakan pasar yang terbuka dan transparan dapat mendorong persaingan, menurunkan harga, dan mendorong inovasi. Struktur regulasi yang fleksibel dapat menarik investasi dan menurunkan biaya infrastruktur 5G di Indonesia.</p><p>Melihat teknik pengurangan biaya yang berhasil di negara-negara lain dapat memberikan wawasan berharga. </p><p>Cina, sebagai contoh, menerapkan pendekatan yang dipimpin pemerintah dengan cepat mendeploy infrastruktur 5G dengan biaya yang lebih rendah. Dengan mempromosikan persaingan di antara pemasok peralatan, memberikan insentif keuangan, dan memfasilitasi kemitraan publik-swasta, Cina secara signifikan menurunkan biaya implementasi infrastruktur 5G. Korea Selatan menggunakan kombinasi dukungan pemerintah, reformasi regulasi, dan kolaborasi publik-swasta untuk membentuk infrastruktur 5G yang terjangkau. Pendekatan ini mencakup memberikan bantuan keuangan kepada bisnis kecil, mempromosikan kolaborasi antara pemain industri, dan mempromosikan kasus penggunaan inovatif melalui kotak pasir regulasi.</p><p><br /></p><p>Sebagai kesimpulan, biaya tinggi implementasi infrastruktur 5G merupakan hambatan besar bagi upaya transformasi digital Indonesia. Namun, melalui upaya pemerintah, kolaborasi publik-swasta, dan reformasi regulasi, masalah biaya dapat diatasi, membuat infrastruktur 5G lebih mudah diakses. Dengan belajar dari strategi pengurangan biaya yang berhasil di negara-negara lain, Indonesia dapat mendorong inovasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mempercepat perjalanan transformasi digitalnya.</p><div><br /></div>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-54173891870685503642023-11-28T07:30:00.003+07:002023-11-28T07:30:00.142+07:00Tips untuk Meningkatkan Kinerja Wi-Fi pada Router Anda<h3 style="text-align: left;">Pendahuluan:</h3>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Dalam tulisan blog ini, kita akan membahas
beberapa pengaturan penting yang dapat membantu meningkatkan kinerja jaringan
Wi-Fi Anda. Pengaturan ini dapat disesuaikan pada router Anda untuk
mengoptimalkan koneksi dan memastikan pengalaman menjelajah yang lebih baik.
Mari kita bahas lebih lanjut!<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Mengganti Alamat IP:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Salah satu langkah pertama yang dapat Anda
lakukan untuk meningkatkan kinerja adalah mengganti alamat IP default router
Anda. Dengan menggantinya dengan alamat IP yang berbeda, Anda berpotensi
meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Ini dapat dilakukan melalui pengaturan
router.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie2ErzYOes1a_cD4yI3DTr_gPqGGu_g6d4vlQKxzBNwrhFIt1TUDU1OXsRCBhy5E-WkQe48JalpC0UEBOUSPs4-TZWLZyYbXGAEMlk2_kHXzSI3ktfw1x2Fp3EUjvepgcaZ3vmdvcp0M_M/s464/change-ip-address.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="220" data-original-width="464" height="152" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie2ErzYOes1a_cD4yI3DTr_gPqGGu_g6d4vlQKxzBNwrhFIt1TUDU1OXsRCBhy5E-WkQe48JalpC0UEBOUSPs4-TZWLZyYbXGAEMlk2_kHXzSI3ktfw1x2Fp3EUjvepgcaZ3vmdvcp0M_M/s320/change-ip-address.jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Crash atau Collision dalam Aplikasi:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Terkadang, aplikasi atau program pada
laptop, DVD, ponsel pintar, modem, dan router dapat mengalami crash atau
collision. Ini dapat memengaruhi keamanan dan kinerja jaringan Anda. Sebagai
contoh, program "reasonable job" mungkin tidak diperlukan dan bisa
dinonaktifkan untuk meningkatkan kinerja.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Transfer Daya dan Jangkauan Wi-Fi:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Beberapa modem mengalokasikan pengaturan
transfer daya untuk jangkauan Wi-Fi. Ini dapat dikategorikan sebagai long
transmit, middle, atau reduced range. Pengaturan ini umumnya ditemukan pada
router LTE 4G dan beberapa router ZTE. Menyesuaikan pengaturan ini dapat
berdampak pada kinerja Wi-Fi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pengaturan DNS:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Anda dapat mengoptimalkan jaringan Wi-Fi
Anda dengan menyesuaikan pengaturan DNS. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan
pengaturan DHCP atau panduan DNS. Menambahkan pengaturan DNS sekunder dapat
mencegah perangkat Wi-Fi terputus atau kehilangan koneksi dengan mudah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pengaturan Modem dan Router:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Berbagai model modem dan router memiliki
berbagai pengaturan yang dapat memengaruhi kinerja Wi-Fi. Penting untuk memilih
pengaturan yang sesuai untuk perangkat spesifik Anda. Menyesuaikan daya
transfer, pengaturan perangkat, dan pengaturan keamanan dapat secara signifikan
meningkatkan kinerja Wi-Fi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Upgrade Firmware:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Secara berkala memperbarui firmware router
Anda sangat penting untuk menjaga kinerja optimal. Upgrade firmware seringkali
mencakup perbaikan bug dan peningkatan kinerja. Periksa pembaruan firmware di
situs web produsen dan ikuti petunjuk untuk meng-upgrade firmware router Anda.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span>Firmware adalah perangkat lunak yang terpasang pada perangkat keras (hardware) elektronik, seperti router, modem, printer, atau perangkat elektronik lainnya. Ini merupakan <b>program atau instruksi yang tersimpan secara permanen pada chip memori perangkat keras</b>. Firmware memberikan instruksi kepada perangkat keras bagaimana berinteraksi dengan perangkat lunak atau sistem operasi, serta mengontrol fungsionalitas dan kinerja perangkat tersebut.</p><p class="MsoNormal"><br /></p><p class="MsoNormal">Perbedaan antara firmware dan perangkat lunak yang berjalan di atas sistem operasi adalah bahwa firmware bersifat tetap dan tidak mudah diubah oleh pengguna. Perangkat lunak pada umumnya dapat diperbarui atau diinstal ulang, sementara firmware biasanya memerlukan proses khusus untuk diperbarui, yang disebut "firmware update" atau "firmware upgrade."</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://torayapos.co.id/wp-content/uploads/2023/07/Firmware.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="470" data-original-width="780" height="221" src="https://torayapos.co.id/wp-content/uploads/2023/07/Firmware.jpg" width="367" /></a></div><br /><p class="MsoNormal"><br /></p><p class="MsoNormal">Firmware memainkan peran penting dalam menjaga konsistensi dan stabilitas kinerja perangkat keras, dan pembaruan firmware biasanya mencakup perbaikan bug, peningkatan keamanan, atau penambahan fitur baru. Contoh umum perangkat yang menggunakan firmware meliputi router, modem, kamera digital, dan perangkat elektronik lainnya.</p>
<h3 style="text-align: left;"><span lang="EN-US">Kesimpulan:</span></h3>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Dengan menyesuaikan berbagai pengaturan
pada router Anda, Anda dapat secara signifikan meningkatkan kinerja jaringan
Wi-Fi Anda. Mengganti alamat IP, mengoptimalkan transfer daya, menyesuaikan
pengaturan DNS, dan meng-upgrade firmware hanyalah beberapa cara untuk
meningkatkan pengalaman Wi-Fi Anda. Eksperimenlah dengan pengaturan ini dan
temukan konfigurasi terbaik untuk model router Anda. Nikmati koneksi Wi-Fi yang
lebih cepat dan lebih dapat diandalkan!<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia-6.1944491 106.8229198-34.504682936178845 71.6666698 22.115784736178846 141.9791698tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-26579353378329423822023-11-27T12:29:00.001+07:002023-11-27T12:29:48.909+07:00Perbandingan 5G Macrocell vs. Small Cell vs. Femtocell <h3 style="text-align: left;">Pendahuluan </h3><p>Pengenalan teknologi 5G tidak hanya membawa visi konektivitas berkecepatan tinggi, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada sel makro yang tinggi. Dalam jaringan 5G, informasi dapat ditransmisikan melalui gelombang milimeter, yang dipancarkan dari perangkat yang jauh lebih kecil yang dikenal sebagai sel kecil. Namun, dalam kenyataannya, konektivitas 5G menggunakan baik sel makro maupun sel kecil, masing-masing melayani tujuan yang berbeda dan berkontribusi pada jaringan 5G. Perbedaan antara keduanya terlihat dalam hal cakupan dan biaya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://d3i71xaburhd42.cloudfront.net/b3d2e1e0d452f11b42dae73a159cd2ed88aa6bb0/2-Figure2-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="634" height="257" src="https://d3i71xaburhd42.cloudfront.net/b3d2e1e0d452f11b42dae73a159cd2ed88aa6bb0/2-Figure2-1.png" width="271" /></a></div><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Frequncy Range</h3><p>FR1 dan FR2 di 5G band. di Indonesia plan 5G band implementasinya dapat beroperasi di band 700, 2100, dan 2300 Mhz, </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.mpirical.com/wp-content/uploads/2020/03/Release-16-Frequency-Ranges.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="216" data-original-width="602" height="177" src="https://www.mpirical.com/wp-content/uploads/2020/03/Release-16-Frequency-Ranges.png" width="492" /></a></div><p><br /></p><p>Sel makro adalah stasiun dasar seluler yang besar. Di Amerika Serikat, ada sekitar 300.000 sel makro yang digunakan oleh operator seperti Verizon, AT&T, dan T-Mobile. Sel kecil, di sisi lain, adalah stasiun dasar yang sangat kecil, kira-kira seukuran kotak pizza. Mereka digunakan untuk meningkatkan konektivitas nirkabel di area tertentu, memberikan cakupan seluas lapangan sepak bola. Sel kecil menawarkan cakupan 5G frekuensi tinggi untuk sekitar 100 yard. Namun, frekuensi tinggi ini tidak dapat menembus rintangan fisik seperti dinding. Sel kecil memiliki keterbatasan garis pandang, yang berarti bahkan hujan lebat dapat memengaruhi konektivitas.</p><p><br /></p><p>Femtocells, di sisi lain, terhubung kembali ke internet dan beroperasi seperti router dengan jangkauan yang relatif kecil. Mereka tidak memiliki keterbatasan garis pandang yang dimiliki oleh sel kecil. Ini adalah hal yang unik untuk 5G. Sebagai contoh, sel kecil dapat mentransmisikan pita frekuensi rendah dan menengah yang sebelumnya melayani generasi seluler yang lebih tua seperti 4G, hanya untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan. Namun, frekuensi ini tidak diperlukan untuk transmisi 5G. Sel kecil diperlukan untuk menyediakannya.</p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><h3 style="text-align: left;"><span lang="EN-US">Perbandingan antara 5G Macrocell, Small
Cell, dan Femtocell dapat dijelaskan dalam beberapa aspek utama:</span></h3><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span>1. Ukuran dan Cakupan:</p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> - Macrocell:
Besar, memberikan cakupan yang luas, mencakup area yang lebih besar seperti
kota atau wilayah geografis besar.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> - Small
Cell: Kecil, digunakan untuk meningkatkan kapasitas di area tertentu seperti
perkotaan atau pusat kegiatan, memberikan cakupan yang lebih terfokus.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> - Femtocell:
Sangat kecil, dirancang untuk digunakan dalam ruangan atau di area terbatas
seperti rumah atau kantor, memberikan cakupan yang sangat lokal.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">2. Frekuensi dan Penetrasi Sinyal:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> - Macrocell:
Menggunakan frekuensi yang lebih rendah, mampu menembus penghalang fisik
seperti dinding bangunan dengan baik.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> - Small
Cell: Menggunakan frekuensi tinggi, memberikan kapasitas tinggi tetapi memiliki
keterbatasan penetrasi sinyal melalui penghalang fisik.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> - Femtocell:
Menggunakan frekuensi yang bervariasi, tergantung pada konfigurasi dan
penggunaan, biasanya memiliki penetrasi sinyal yang baik di dalam gedung.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">3. Jumlah dan Distribusi:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> - Macrocell:
Jumlahnya lebih sedikit tetapi tersebar di area yang luas.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> - Small
Cell: Membutuhkan jumlah yang lebih besar untuk memberikan kapasitas tambahan
di area yang padat pengguna.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> - Femtocell:
Dapat digunakan oleh individu atau keluarga dalam suatu lokasi tertentu,
jumlahnya dapat meningkat seiring peningkatan penggunaan di rumah atau kantor.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">4. Penggunaan Umum:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> - Macrocell:
Digunakan di area yang luas seperti perkotaan, pinggiran kota, dan pedesaan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> - Small
Cell: Umumnya digunakan di pusat kota, area bisnis, atau acara besar untuk
meningkatkan kapasitas dan kecepatan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> - Femtocell:
Digunakan secara pribadi di rumah atau kantor untuk meningkatkan cakupan dan
kualitas sinyal di dalam gedung.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">5. Dampak Lingkungan:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> - Macrocell
dan Small Cell: Memerlukan izin dan infrastruktur yang lebih besar, dapat
memiliki dampak lingkungan yang lebih besar.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> - Femtocell:
Lebih ramah lingkungan karena ukurannya yang kecil dan penggunaan yang terbatas
pada skala individu atau keluarga.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p>
</p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pilihan antara Macrocell, Small Cell, atau
Femtocell tergantung pada kebutuhan spesifik jaringan, kondisi geografis, dan
kebutuhan kapasitas. Pemilihan yang tepat akan memastikan penyediaan layanan 5G
yang optimal sesuai dengan kondisi lingkungan dan permintaan pengguna.<o:p></o:p></span></p><p>Sebagai kesimpulan, pengenalan teknologi 5G tidak hanya membawa konektivitas berkecepatan tinggi tetapi juga pergeseran dalam ketergantungan pada sel makro. Sel kecil dan femtocells memainkan peran penting dalam meningkatkan konektivitas nirkabel di area tertentu dan memberikan cakupan di tempat sel makro mungkin memiliki keterbatasan. Kombinasi dari berbagai jenis sel ini berkontribusi pada jaringan 5G secara keseluruhan, menjamin pengalaman yang mulus dan efisien bagi pengguna.</p><div><br /></div>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia-6.1944491 106.8229198-34.504682936178845 71.6666698 22.115784736178846 141.9791698tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-67444078605406278492023-11-27T07:00:00.028+07:002023-11-27T07:00:00.141+07:00Optimasi Kapasitas LTE<p> Halo semuanya, selamat datang di tulisan blog kita hari ini, dan topik kita kali ini adalah optimisasi kapasitas LTE. </p><p>Jadi mari kita mulai dengan optimisasi kapasitas LTE, dan faktor utama dalam mengoptimalkan kapasitas LTE atau throughput LTE DL/UL adalah SINR reference signal, kapasitas PDCCH, kapasitas PUCCH, dan kami memiliki kriteria dan prosedur khusus untuk throughput atau laju data downlink. Kami juga memiliki prosedur spesifik untuk uplink. Selain itu, ada faktor lain seperti efisiensi spektral dan faktor lain yang memengaruhi kapasitas LTE. Jadi mari kita menyelami kuliah kapasitas LTE kita dan mulai dengan topik pertama kita.</p><p>Topik pertama kita adalah SINR reference signal. RS merujuk pada reference signal. SINR memainkan peran penting dalam hal kapasitas dan kinerja throughput LTE di downlink dan struktur jaringan secara keseluruhan. Resource element ini pada dasarnya memungkinkan perangkat seluler mendeteksi sinyal sel dan kemudian mengambil tindakan lebih lanjut terkait. Ini juga memengaruhi CQI UE, dan faktor-faktor yang memengaruhi SINR RS bisa melibatkan coverage, interferensi downlink, medan, penghalang, dan juga masalah struktur jaringan. Namun, SINR RS adalah faktor yang sangat penting, dan Anda perlu mengoptimalkannya untuk mengoptimalkan kapasitas Anda.</p><p>Faktor berikutnya, yang beberapa orang anggap sebagai inti dari LTE dan bagaimana LTE memberikan throughput saluran bersama, adalah PDCCH. Kapasitas PDCCH sangat penting dalam LTE karena PDCCH memberi Anda DCI, yaitu Informasi Kontrol Downlink. Dalam informasi kontrol downlink, Anda memiliki semua informasi tentang alokasi resource ketika pengguna tertentu telah dialokasikan resource di downlink atau ketika pengguna tertentu telah dialokasikan resource di uplink. Ini juga memberi Anda informasi tentang pengakuan untuk pengulangan pengulangan otomatis hybrid (HARQ). </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://techplayon.com/wp-content/uploads/2018/10/HARQ-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="800" height="200" src="https://techplayon.com/wp-content/uploads/2018/10/HARQ-1.png" width="400" /></a></div><p>Ini juga memberi Anda informasi tentang faktor-faktor lain, jadi ada format berbeda untuk DCI ini. Kami memiliki format 0, 1, 2, dan 3. Format 0 adalah untuk alokasi uplink Anda, pada dasarnya jika Anda telah dialokasikan resource uplink, maka Anda memiliki format untuk resource downlink Anda, dan itu berarti bahwa eNodeB mengalokasikan resource di downlink untuk UE. Kemudian format 1 dibagi menjadi dasarnya ada 1a untuk preamble PRACH Anda, dan 2 dan 3 juga didefinisikan untuk mekanisme downlink yang berbeda. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://sharetechnote.com/image/36_213_7_1_Table02.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="455" data-original-width="619" height="386" src="https://sharetechnote.com/image/36_213_7_1_Table02.PNG" width="525" /></a></div><p><br /></p><p>Pertanyaan tentang bagaimana kapasitas PDCCH dihitung juga adalah aspek yang sangat menarik. Kapasitas PDCCH biasanya dihitung dalam hal CCE (Common Control Channel). CCE adalah elemen control channel Anda, jadi saya akan menjelaskannya kepada Anda terkait dengan blok resource LTE dan bagaimana CCE bekerja. PDCCH memiliki empat format, 0, 1, 2, dan 3, dan format PDCCH ini kemudian sesuai dengan format CCE tertentu, jadi pada dasarnya Anda memiliki 1, 2, 4, dan 8 CCE, dan agregasi yang relevan. Jadi jika kita menggunakan format PDCCH 0, kita akan memiliki 1 elemen control channel, jika kita menggunakan format 2, maka kita memiliki 2 CCE, untuk format 3, kita memiliki 4, dan untuk format 4, kita memiliki 8 CCE. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://d3i71xaburhd42.cloudfront.net/34571879545b20a8c092d6aa0e5786efded6c6ed/2-Figure2-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="294" data-original-width="696" height="249" src="https://d3i71xaburhd42.cloudfront.net/34571879545b20a8c092d6aa0e5786efded6c6ed/2-Figure2-1.png" width="589" /></a></div><p><br /></p><p>Dalam LTE, kita menggabungkan elemen control channel ini untuk menyediakan informasi PDCCH, dan dalam setiap CCE, kita memiliki sembilan kelompok resource element, dan dalam setiap kelompok resource element, kita memiliki empat resource element. </p><p>Sekarang, apa yang dimaksud dengan resource element dalam LTE? </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://docs-be.ni.com/bundle/rfmx-waveform-creator/page/GUID-DFE0E4E5-EBFC-449E-8763-D8497FB544C9-a5.gif?_LANG=enus" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="496" data-original-width="580" height="496" src="https://docs-be.ni.com/bundle/rfmx-waveform-creator/page/GUID-DFE0E4E5-EBFC-449E-8763-D8497FB544C9-a5.gif?_LANG=enus" width="580" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Resource element pada dasarnya adalah simbol OFDM Anda dalam domain waktu yang dipetakan ke sub carrier. Jadi pada dasarnya, inilah bagaimana informasi PDCCH dipetakan ke CCE Anda. Jadi apa yang terjadi di LTE jika Anda mengalami kepadatan PDCCH? Misalnya, jika Anda telah menggunakan semua resource PDCCH Anda, maka Anda tidak akan dapat memberi tahu UE Anda tentang alokasi uplink atau downlink, sehingga meskipun Anda memiliki resource di saluran downlink bersama, Anda tidak akan dapat memberi tahu UE tentang informasi apa pun yang perlu ditransmisikan baik di downlink maupun di uplink. Dalam hal menghitung berapa banyak resource yang perlu dialokasikan untuk PDCCH, CCE, dan kemudian peningkatan PDDCH, kita akan membahasnya nanti, tetapi untuk sekarang, inilah bagaimana PDCCH bekerja, dan inilah bagaimana kapasitas PDCCH memengaruhi throughput LTE secara umum. Dan jika kita menyelami lebih dalam ke PDCCH, kepadatan PDCCH pada dasarnya secara langsung memengaruhi bitrate Anda.</p><p>Selanjutnya, kami memiliki kapasitas PUCCH, yaitu control channel uplink fisik Anda, dan control channel uplink fisik juga memengaruhi throughput Anda baik di uplink maupun downlink. Ada tiga format untuk ini juga, 1, 2, dan 3. Dalam format pertama, kita memiliki permintaan schedulling, dalam format kedua, kita memiliki CQI, yang merupakan channel quality indicator, dan dalam bagian ketiga, ada elemen-elemen lain yang disertakan di dalamnya. Jika Anda memiliki masalah kapasitas PUCCH, Anda tidak akan dapat mengirim permintaan schedulling ke eNodeB Anda, dan dalam kasus kedua, CQI Anda tidak akan dapat dikirimkan ke eNodeB. Sekarang, kriteria apa yang biasanya kita optimalkan dalam menangani kapasitas PUCCH? Jadi kita memiliki spesifikasi yang menjelaskan berapa banyak blok resource fisik yang Anda alokasikan untuk format CQI 2 ini, kemudian kita memiliki periode waktu periodik, jadi kita memiliki periode waktu periodik untuk SR (scheduling request), baik untuk permintaan schedulling, dan pada dasarnya untuk CQI, dan gagasan default adalah bahwa kita menggunakan 10 milidetik. Jadi setiap 10 milidetik, kita memiliki satu SR dan satu CQI. Kami juga dapat mengubah parameter itu jika kami melihat bahwa kondisi radio pada dasarnya tidak mungkin. Kembali ke PDCCH, dalam PDCCH, kita memiliki dua aspek, yang pertama adalah control channel umum Anda, dan yang kedua adalah saluran khusus pengguna, dan apa yang dilakukan spesifikasi LTE adalah bahwa saluran umum ini terbatas pada dua format ini untuk pada dasarnya memastikan bahwa mereka memiliki kinerja radio yang lebih baik, dan yang khusus pengguna dapat menggunakan semua empat format, jadi ini adalah sesuatu tentang kapasitas PDCCH, kapasitas PUCCH, dan SINR RS.</p><p>Sekarang, mari beralih ke faktor-faktor apa yang memengaruhi throughput downlink dan faktor-faktor apa yang memengaruhi throughput uplink. Mari kita lihat apa yang kita miliki untuk mengoptimalkan laju data downlink dan laju data uplink. Pertama, kita akan membahas uplink, dan kita akan membahas apa masalahnya dan bagaimana kita pada dasarnya memecahkan atau mengoptimalkannya. Masalah nomor satu yang dapat muncul dalam throughput downlink adalah tingginya tingkat kesalahan blok (BLER). BLER adalah tingkat kesalahan blok Anda, dan ini adalah KPI utama di mana seluruh fungsi adaptasi pengkodean dan modulasi LTE. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.researchgate.net/publication/263315028/figure/fig2/AS:669226075422727@1536567338545/BLER-vs-SNR-for-differents-scheduling-algorithms-in-downlink-LTE-cellular-network-The.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="594" data-original-width="729" height="296" src="https://www.researchgate.net/publication/263315028/figure/fig2/AS:669226075422727@1536567338545/BLER-vs-SNR-for-differents-scheduling-algorithms-in-downlink-LTE-cellular-network-The.png" width="363" /></a></div><br /><p><br /></p><p>BLER rendah sebagian besar disebabkan ketika UE Anda berada di daerah coverage rendah, dan masalah coverage dapat disebabkan oleh sejumlah faktor yang dapat mencakup kriteria optimisasi, optimisasi coverage. Selanjutnya, kita memiliki CQI yang buruk, dan CQI yang buruk dapat disebabkan oleh masalah coverage, ini juga dapat disebabkan oleh masalah interferensi downlink, kemudian kita memiliki kriteria algoritma schedulling yang menentukan jenis algoritma schedulling apa yang digunakan. Nomor empat adalah penggunaan resource PDCCH dan PRB yang tinggi, jadi jika Anda kehabisan resource PDCCH dan blok resource, maka penggunaan Anda akan lebih tinggi, dan setiap penggunaan di atas 80% akan menyebabkan masalah throughput. Ini juga akan menyebabkan masalah throughput seluler serta masalah throughput pengguna tertentu. </p><p>Selanjutnya, kita memiliki mode transmisi, kita memiliki tiga mode transmisi, satu disebut MIMO pengguna tunggal, kemudian kita memiliki transmit diversity, dan kemudian multi-user MIMO. Kami juga memiliki pengaturan SIMO dual-input dual-output, jadi semua mode transmisi ini pada dasarnya memberi Anda data rate yang berbeda, misalnya dalam transmit diversity, Anda memiliki informasi yang sama ditransmisikan melalui beberapa port transmisi, dan dalam multi-user MIMO, Anda memiliki multiplexing spasial Anda, dan data rate Anda jauh lebih tinggi, tetapi ini memiliki target SINR tertentu, dan untuk mengoptimalkan jaringan Anda sehingga koneksi Anda tidak mengalami kegagalan tautan radio dan juga Anda memiliki throughput maksimum, Anda perlu mengoptimalkan ambang SINR untuk beralih dari satu mode transmisi ke mode transmisi lainnya, dan Anda perlu mengaktifkan perpindahan dinamis serta aspek lain di throughput downlink karena kami tidak akan membahas seluruh aspek dalam video singkat ini, tetapi aspek lain yang dapat kita lihat dalam jaringan adalah seberapa banyak Anda menggunakan 64 QAM, yang merupakan modulasi amplitudo kuadratur karena semakin tinggi skema modulasi, semakin tinggi data rate yang akan Anda dapatkan, </p><p>dan jika CQI Anda secara konsisten berada di wilayah buruk, misalnya, Anda memiliki distribusi normal dan pada dasarnya ini adalah mayoritas CQI Anda di wilayah buruk, maka ini akan mengakibatkan adaptasi pengkodean dan modulasi Anda yang sesuai tidak memiliki mayoritas pengguna pada skema modulasi tinggi, dan oleh karena itu efisiensi spektral dan throughput data Anda akan berkurang, jadi kita perlu memeriksa hal-hal seperti ini untuk throughput Anda, dan yang kedua adalah dampak TCP dan UDP Anda juga, yang paling penting jika Anda memiliki throughput TCP rendah dalam pengujian drive Anda, Anda dapat memeriksa dan menggunakan UDP Anda, dan jika Anda mendapatkan hasil yang lebih baik dalam UDP, maka Anda perlu memeriksa pengaturan TCP Anda juga. Ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi throughput downlink Anda. </p><p>Ada sejumlah faktor perangkat keras yang juga dapat memengaruhi downlink Anda, dan spesifikasi yang termasuk dalam downlink adalah seperti yang saya sebutkan tentang ambang SINR, kemudian kita memiliki parameter skema schedulling Anda, kemudian kriteria indikator pengkodean Anda, kemudian kriteria kontrol daya Anda, jadi ini adalah spesifikasi yang dapat Anda gunakan untuk mengoptimalkan throughput downlink Anda.</p><p>Sekarang, mari kita beralih ke throughput uplink kita, dan dalam throughput uplink kita, kita memiliki masalah serupa seperti BLER dan CQI yang buruk, kemudian kita memiliki masalah schedulling, dan sebagian besar masalah ini pada dasarnya terkait dengan coverage uplink atau masalah interferensi uplink, dan hal-hal seperti itu. Beberapa kriteria yang dapat kita gunakan di uplink terkait dengan kontrol daya uplink Anda, dan itu adalah p0 nominal untuk control channel uplink Anda atau p0nominal untuk saluran bersama uplink Anda, kemudian kita memiliki faktor power control fraksional alpha, dan kita juga mendapatkan faktor fraksional untuk skema schedulling fair proposional. Ini adalah ringkasan singkat faktor throughput dalam LTE, dan tentu saja, Anda perlu bekerja secara rinci untuk memahami masalah-masalah lainnya.</p><p>Terima kasih banyak atas waktunya. Sampai jumpa lain waktu!</p><p><br /></p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-70149898430013157762023-11-25T17:55:00.002+07:002023-11-25T18:00:23.421+07:00LTE KPI Optimization : RRC Success Rate<p></p><p><span style="color: black; font-size: 13.5pt;"> Halo semuanya, dan selamat
datang di sesi tentang pengoptimalan KPI LTE. Hari ini, kita akan membahas
tingkat RRC Success untuk LTE. Pertama, mari kita bahas tentang RRC KPI dan
alur panggilan karena kita perlu memahami alur panggilan sebelum kita dapat
memahami di mana letak hambatan KPI. Kemudian, kita akan membahas keterbatasan
utama yang kita miliki dan tindakan pengoptimalan apa yang dapat kita lakukan
untuk mengurangi atau mengatasi masalah tersebut. Jadi, mari kita mulai.<o:p></o:p></span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhToQ255ryvGhEgBXTMTztp_7aUlfUYyRlOSZ-EgYyHOPbmfs7_NBYHAzZJCVvFMFEYuMS8RqA3zzX3LMkdoIb2ft6lSesQ2x7VLewExGVoVCd9xSMS5u1KEUMRB3T_7f7C9CKXKvZvJ28/s978/RRC+SR.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="438" data-original-width="978" height="189" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhToQ255ryvGhEgBXTMTztp_7aUlfUYyRlOSZ-EgYyHOPbmfs7_NBYHAzZJCVvFMFEYuMS8RqA3zzX3LMkdoIb2ft6lSesQ2x7VLewExGVoVCd9xSMS5u1KEUMRB3T_7f7C9CKXKvZvJ28/w423-h189/RRC+SR.jpg" width="423" /></a></div><span style="color: black; font-size: 13.5pt;"><br /></span><p></p>
<p><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Pertama, mari kita pahami apa
tingkat RRC Success dan mengapa kita memerlukan pengaturan RRC. Ketika
pengguna, katakanlah dalam mode idle, perlu terhubung ke jaringan LTE, mereka
harus melalui fase penyerahan, dan RRC ikut berperan. RRC diperlukan karena
Anda perlu memiliki koneksi ke jaringan, dan untuk itu, Anda perlu memberi tahu
jaringan bahwa Anda memerlukan beberapa sumber daya. Jadi, hal pertama yang
dilakukan UE adalah melakukan akses acak. Di sini, UE mengirimkan permintaan
akses ke eNodeB, dan sebagai respons, eNodeB membalas dengan pesan respons
akses. Pesan ini berisi timing advance, yaitu waktu yang diperlukan untuk
memastikan bahwa uplink disinkronkan dengan eNodeB. Setelah itu, UE mengirimkan
permintaan koneksi RRC, juga dikenal sebagai pesan tiga. Di sinilah eNodeB
meminta pengaturan RRC. Jadi, KPI RRC kita dimulai dari sini. Jika kita
memiliki tingkat kegagalan yang tinggi, jika UE mengirimkan permintaan akses
dan kita tidak menerimanya, atau jika UE menerima respons akses tetapi kita
tidak menerima permintaan koneksi RRC, dalam hal ini, KPI RRC akan tidak
terpengaruh. KPI RRC dimulai pada titik ini.<o:p></o:p></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;"><o:p> </o:p></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://ourtechplanet.com/wp-content/uploads/2017/10/Screen-Shot-2017-10-29-at-23.42.30.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="397" data-original-width="800" height="292" src="https://ourtechplanet.com/wp-content/uploads/2017/10/Screen-Shot-2017-10-29-at-23.42.30.png" width="589" /></a></div><br /><p></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Sekarang, mari kita bahas
tentang berbagai jenis pesan RRC. Ada banyak jenisnya, tapi yang utama yang
kita miliki adalah pengaturan konteks awal, serah terima, dan pemilihan ulang
sel. Jadi, mari kita pahami setiap jenisnya. Jika misalnya saya memiliki ponsel
dan ingin mengirim sesuatu, misalkan saya ingin mengirim pesan WhatsApp, yang
akan saya lakukan adalah mencoba menyambung ke jaringan dengan pengaturan
konteks awal karena saya perlu mengirim beberapa data . Sekarang, jika saya
memiliki ponsel dan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain, maka saya
mengubah kode area pelacakan, dalam hal ini, saya perlu melakukan pembaruan
area pelacakan. Dalam hal ini, permintaan koneksi RRC akan memiliki sinyal
handover. Demikian pula, jika saya memiliki ponsel dan saya menerima panggilan
suara masuk atau seseorang mengirimi saya pesan WhatsApp, maka saya akan
menerima permintaan respons paging dari jaringan. Dalam hal ini, permintaan
koneksi RRC akan memiliki sinyal pemilihan ulang sel. Jadi dengan melihat
signalnya kita bisa menentukan jenis layanan apa yang diinginkan, jenis layanan
apa yang ingin diakses jaringannya. Ini adalah sesuatu yang bisa kita peroleh
dari jenis pesan ini.<o:p></o:p></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Sekarang, apa yang terjadi
setelah itu? eNodeB membaca permintaan koneksi RRC dan kemudian merespons
dengan pengaturan RRC. Ini membawa beberapa konfigurasi jaringan langsung yang
diperlukan oleh UE untuk memulai koneksi jaringan atau menyelesaikan pengaturan
RRC. Setelah membaca konfigurasi ini, UE menerapkannya dan merespons dengan
pesan pengaturan RRC lengkap, yang akan menjadi pesan nomor lima. Ketika eNodeB
menerima pesan ini, eNodeB mengakui bahwa pengaturan RRC berhasil, dan kami
menyebutnya sebagai upaya pengaturan RRC yang berhasil. Jadi, tingkat RRC
Success inilah yang kita sebut dengan RRC KPI. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Sekarang, ada beberapa pengatur
waktu penting di sini. Misalnya, kita memiliki pengatur waktu UE T300, yang
dimulai setelah UE mengirimkan pesan tiga dan berhenti ketika menerima pesan
empat, yang merupakan pengaturan RRC. Sekarang, jika pengatur waktu ini terlalu
kecil, UE akan menghentikan pengatur waktu ini dan mengirimkan permintaan
koneksi RRC lagi, sehingga kita akan mengalami kegagalan pada akhirnya karena
eNodeB akan mengirimkan pesan ini lebih lama lagi sebelum pengatur waktu
berakhir, dan pesan ini akan tidak pernah tiba. Jadi, jika kita meningkatkan
timer ini, kita memiliki peluang lebih tinggi untuk menerima setup RRC,
terutama ketika kita mengalami kemacetan di eNodeB. Timer lain di sisi eNodeB
adalah timer T302. Timer ini dimulai ketika eNodeB menerima permintaan koneksi
RRC dan menunggu setup RRC selesai. Ini diatur oleh timer di sisi eNodeB.
Sekarang, jika pengatur waktu ini kecil, jika habis masa berlakunya, eNodeB
akan menganggapnya sebagai kegagalan RRC, dan dengan demikian, kita akan
memiliki tingkat RRC Success yang lebih rendah. Jadi, meningkatkan timer ini
juga dapat meningkatkan peluang tingkat RRC Success. Ini adalah dua pengatur
waktu dasar yang kami miliki di bagian RRC.<o:p></o:p></span></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.sharetechnote.com/image/T300_02.PNG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="214" data-original-width="409" height="214" src="https://www.sharetechnote.com/image/T300_02.PNG" width="409" /></a></div><br /><span style="color: black; font-size: 13.5pt;"><br /></span><p></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Sekarang, mari kita lanjutkan
dan pahami jenis kegagalan atau batasan terpenting yang kita miliki pada
tingkat RRC Success. Salah satu masalah paling umum yang kami hadapi untuk KPI
tingkat RRC Success LTE adalah kegagalan RRC karena tidak adanya respons.
Artinya UE mengirimkan permintaan koneksi RRC, eNodeB merespon dengan setup
RRC, namun setelah itu, UE mengirimkan setup RRC selesai, namun eNodeB tidak
menerimanya atau eNodeB tidak dapat mendecodenya. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Dalam kasus ini, kami melihat
tingkat RRC Success mengalami kegagalan, dan tingkat RRC Success kami lebih
rendah. Ini adalah skenario umum yang biasanya terlihat dalam masalah liputan.
Ketika Anda memiliki masalah cakupan, penyelesaian pengaturan RRC akan memiliki
tingkat kegagalan yang lebih tinggi. Sekarang, mengapa hal ini bisa terjadi?
Mari kita pahami masalah paling umum dan mengapa hal itu terjadi. Pada
dasarnya, ini adalah masalah sinyal.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;"> Nah, jika kita memahaminya, permintaan
koneksi RRC juga merupakan pesan uplink. Penyiapan RRC selesai juga merupakan
pesan uplink. Jadi, mengapa pesan ini berhasil didekodekan tetapi terkadang
pesan ini tidak berhasil didekodekan untuk UE yang sama? Hal ini terjadi karena
besarnya pesan. Mari kita pahami ini. Pertimbangkan skenario ini. Pertama, kami
memiliki pengguna yang menggunakan permintaan koneksi RRC untuk data MO atau
akses kosong. Sekarang, pengguna ini akan mengirimkan setup RRC selesai, yang
akan menjadi paket yang jauh lebih kecil, mungkin sekitar 10 byte.<o:p></o:p></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Jadi, jika 10 byte dan hanya
memerlukan dua blok sumber daya, maka daya UE didistribusikan ke dua blok
sumber daya saja. Di sisi lain, permintaan koneksi RRC membawa pesan NAS, yang
merupakan permintaan lampiran atau permintaan pembaruan area pelacakan. Jadi,
ini adalah pesan yang jauh lebih besar. Itu bisa mencapai 100 byte dari 50
byte. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Jadi, jika pesannya lebih besar, maka memerlukan lebih banyak blok sumber
daya. Jadi, katakanlah dalam contoh ini, kita memiliki 10 blok sumber daya.
Jadi, sekarang daya per blok sumber daya adalah 200 miliwatt dibagi 10 blok
sumber daya, yaitu 20 miliwatt. Jadi, kita dapat melihat bahwa daya per blok
sumber daya kini lima kali lebih kecil dibandingkan dengan data MO atau akses
kosong. Lalu, apa yang akan terjadi pada sisi eNodeB? Lebih mudah untuk
memecahkan kode pesan yang memiliki kekuatan lebih tinggi dibandingkan dengan
pesan yang memiliki kekuatan lebih rendah. Jadi, kemungkinan kegagalan total
penyiapan RRC untuk pensinyalan MO jauh lebih tinggi. Jadi, jika Anda membandingkan
tingkat keberhasilan penyiapan RRC untuk akses kosong, pensinyalan MO, dan
pensinyalan MO, kemungkinan besar Anda akan melihat bahwa pensinyalan MO
memiliki tingkat RRC Success yang jauh lebih rendah. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Jadi, ini juga berarti
bahwa dalam jaringan di mana Anda memiliki lebih banyak permintaan koneksi RRC
berdasarkan sinyal MO, jaringan tersebut akan memiliki tingkat keberhasilan
penyiapan RRC yang lebih rendah. Dan mengapa jaringan memiliki lebih banyak
permintaan sinyal MO? Katakanlah jika satu jaringan memiliki area pembaruan
area pelacakan yang lebih kecil dibandingkan dengan jaringan lain yang memiliki
area pelacakan lebih besar, maka jaringan tersebut akan memiliki lebih banyak
pembaruan area pelacakan. Jadi, permintaan sinyal MO akan lebih banyak. Jadi,
Anda dapat memeriksa jaringan Anda dan mengetahui berapa banyak permintaan
koneksi RRC yang datang dari sinyal MO. Dan jika terlalu tinggi, tingkat
keberhasilan penyiapan RRC Anda akan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan
jaringan lain yang memiliki permintaan sinyal MO lebih sedikit.<o:p></o:p></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Masalah lain yang dapat
menyebabkan kegagalan total pengaturan RRC adalah gangguan. Jika eNodeB
menghadapi masalah interferensi, eNodeB mungkin tidak dapat memecahkan kode
pesan uplink, yang juga dapat berdampak pada tingkat RRC Success. Dalam hal
ini, Anda dapat mengaktifkan penggabungan penolakan (rejection) interferensi
dengan menerapkan algoritma IRC pada eNodeB. Selain itu, jika pola gangguannya
berbeda-beda, misalnya lebih tinggi pada siang hari dan lebih rendah pada malam
hari, berarti hal tersebut berkaitan dengan lalu lintas. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Dalam hal ini,
menyesuaikan kemiringan dapat membantu meningkatkan skenario interferensi Anda
dan KPI RRC lainnya juga. Jika Anda melihat interferensi yang tinggi baik pada
siang maupun malam hari, biasanya hal tersebut mengindikasikan adanya
interferensi dari luar. Dalam hal ini, Anda dapat memeriksa apakah interferensi
terjadi pada pita penuh atau pita parsial. Jika hanya pada pita parsial, Anda
dapat menjadwalkan data uplink di lokasi bebas gangguan, yang juga dapat
meningkatkan performa dan KPI Anda.<o:p></o:p></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Ini adalah beberapa hal yang
dapat terjadi dan membantu Anda dalam skenario gangguan. Masalah lain yang
dapat terjadi dan menyebabkan kegagalan total penyiapan RRC adalah UE yang
tidak kompatibel. Katakanlah UE yang telah mengirimkan permintaan koneksi RRC
akan direspon dengan pengaturan RRC, tetapi UE mengetahui dalam pengaturan RRC
bahwa ia tidak mendukung konfigurasi ini. Jadi, ini mungkin berhenti di sini
dan pengaturan RRC tidak selesai. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Dalam kasus ini, ia mungkin mencoba lagi
permintaan sambungan RRC dan kembali menerima pengaturan RRC yang tidak
kompatibel. Jadi, itu akan gagal lagi. Dalam hal ini, UE yang tidak kompatibel
dapat terus mencoba mengakses jaringan dan, singkatnya, hal ini dapat
mengacaukan KPI. Untuk masalah seperti itu, Anda dapat melacaknya di lapisan
RRC, dan dalam permintaan koneksi RRC, Anda dapat memeriksa TMSI. Jika TMSI
sama untuk beberapa permintaan, Anda dapat mengidentifikasi bahwa ini adalah UE
yang menyebabkan masalah, dan Anda dapat mengetahui bahwa ini bukan masalah jaringan
tetapi masalah UE. Ini adalah beberapa trik yang dapat Anda lakukan untuk
kegagalan RRC, terutama untuk masalah tanpa respons.<o:p></o:p></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Pilihan lainnya adalah
kegagalan RLC karena penolakan (rejection). Hal ini terjadi dalam skenario
ketika UE mengirimkan permintaan koneksi RRC, dan ditanggapi dengan penolakan
(rejection) pengaturan RRC. Dalam hal ini, UE akan mengalami kegagalan RRC,
namun kegagalan ini biasanya terjadi ketika eNodeB sedang mengalami kepadatan,
artinya telah mencapai jumlah maksimum pengguna yang terhubung atau semacam
algoritma kontrol penerimaan sedang berjalan atau telah mencapai batas
lisensinya atau sudah mencapai batas lisensinya. telah mencapai batas
sinyalnya, misalnya jumlah upaya panggilan per detik. Jadi, masalah seperti itu
dapat menyebabkan penolakan (rejection) RRC, dan ini biasanya terjadi ketika
lalu lintas tinggi atau situs memuat banyak. Dalam hal ini, UE mendapat penolakan
(rejection) pengaturan RRC dan kemudian menunggu pengatur waktu T302,<o:p></o:p></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">dan setelah T302 habis masa
berlakunya, ia dapat mencoba mengirim kembali permintaan koneksi RRC. Jadi,
pengatur waktu ini bertindak sebagai histeresis untuk memastikan bahwa satu
pengguna atau beberapa pengguna tidak membanjiri eNodeB dengan terlalu banyak
permintaan setelah penolakan (rejection). Jadi, ini adalah pengatur waktu yang
dapat Anda mainkan dalam skenario tertentu ketika Anda memiliki tingkat penolakan
(rejection) yang tinggi. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Jika timer ini dinaikkan maka yang terjadi adalah UE
akan mengirimkan permintaan koneksi RRC lebih lanjut, dan dalam hal ini, kita
mempunyai kemungkinan tidak akan mengalami kongesti. Skenario lain, katakanlah,
ambil contoh ini. Sekarang, kita mempunyai eNodeB dengan kapasitas penuh
karena, katakanlah, ia dapat menangani lima pengguna. Jadi, katakanlah kelima
pengguna terhubung. Sekarang, jika UE dari mode idle mencoba menyambung, ia
akan mengirimkan permintaan koneksi RRC, dan eNodeB akan merespons dengan penolakan
(rejection) pengaturan RRC. Dalam hal ini, UE akan ditolak, dan RRC akan gagal.
Sekarang, apa yang akan terjadi sekarang? Apa yang bisa kita lakukan untuk
skenario ini? Salah satu cara cepat untuk menangani masalah tersebut atau
mengurangi kemacetan ini adalah dengan menyesuaikan pengatur waktu mode idle.<o:p></o:p></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Jadi kalau timer mode idle kita
kurangi, misalkan kita kurangi dari 20 detik menjadi misalkan dua detik, maka
semua pengguna akan cepat lepas karena tidak ada aktivitas. Jadi, jika pengatur
waktu mode idle adalah 20 detik dan saya membuatnya, katakanlah, dua detik,
maka semua pengguna akan dilepaskan dengan cepat karena sebelumnya mereka
menunggu selama 20 detik, dan sekarang mereka hanya akan menunggu selama dua
detik, dan eNodeB akan merilisnya. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Jadi, UE akan berpindah ke mode idle dengan
cepat, dan dalam hal ini, kita akan memiliki kapasitas lebih besar di sini.
Sekarang, kelemahannya adalah ketika Anda melepaskan lebih banyak UE ke mode idle,
mereka akan mencoba untuk terhubung lagi. Jadi, Anda akan memiliki lebih banyak
permintaan koneksi RRC. Jadi, jika eNodeB menghadapi masalah batas pengguna
yang terhubung, namun tidak ada masalah dengan upaya panggilan per detik atau
batas, maka meningkatkan pengatur waktu mode idle sebenarnya dapat membantu.
Jika eNodeB tidak menghadapi masalah batas pengguna yang terhubung, namun
menghadapi masalah upaya panggilan per detik, maka meningkatkan pengatur waktu
mode idle dapat membantu dalam kasus ini. Nah, itulah beberapa hal yang bisa
kita lakukan untuk skenario penolakan (rejection) RRC.<o:p></o:p></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Masalah lain yang dapat
menyebabkan kegagalan total pengaturan RRC adalah kapasitas PUCCH. PUCCH di
uplink memiliki kapasitas terbatas karena harus menggandakan pengguna untuk
pengakuan HARQ, umpan balik CQI, dan permintaan penjadwalan mereka. Jadi, ketika
Anda memiliki banyak pengguna, kemungkinan kapasitas CCH Anda sudah mencapai
batasnya. Dalam hal ini, eNodeB dapat mengirimkan penolakan (rejection)
pengaturan RRC karena kemacetan PUCCH. Dalam hal ini, Anda dapat memperluas
PUCCH dengan menggunakan fitur seperti PUCCH dinamis atau adaptif. Yang perlu
Anda lakukan adalah terus memantau permintaan dan menyediakan lebih banyak
sumber daya GPU CCH, yang dapat memperluas kapasitas dan tidak akan
mengakibatkan penolakan (rejection) pada level RRC RL untuk skenario kemacetan
berbasis PUCCH. Ini adalah beberapa trik yang bisa kita lakukan untuk skenario penolakan
(rejection) RRC.<o:p></o:p></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Itu saja untuk hari ini. Saya
rasa kita telah membahas dua skenario utama, yang pertama adalah kegagalan RRC
karena tidak adanya respons, yang telah kita diskusikan, dan yang lainnya
adalah kegagalan RLC karena penolakan (rejection), yang juga telah kita
diskusikan. Kami juga membahas tentang masalah fading yang umum dan bagaimana
hal itu dapat menyebabkan kegagalan pengaturan RRC karena tidak ada respons.
Kami mendiskusikan masalah cakupan terkait dan apa yang dapat kami lakukan untuk
mengatasinya. Kalau untuk penolakan (rejection) RRC lebih ke masalah kemacetan
dimana kita mengalami trafik yang tinggi. Meski hal ini tidak Anda lihat setiap
hari, ada baiknya Anda mengetahui apa penyebabnya dan bagaimana cara
mengatasinya. <o:p></o:p></span></p>
<p><span style="color: black; font-size: 13.5pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Terima kasih banyak untuk hari
ini. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p><br /><p></p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-69846475281528470162023-11-25T16:06:00.002+07:002023-11-25T16:06:31.515+07:00Layer 3 Message Pada LTE<p> Dalam konteks telekomunikasi seluler, khususnya pada jaringan LTE (Long-Term Evolution), layer 3 pesan biasanya terkait dengan protokol RRC (Radio Resource Control). RRC adalah bagian dari lapisan kontrol pada protokol radio LTE dan bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya radio dan pengaturan koneksi antara perangkat pengguna (UE - User Equipment) dan stasiun dasar (eNodeB - evolved NodeB).</p><p>Proses yang melibatkan RRC request dari UE ke eNodeB melibatkan beberapa langkah. Berikut adalah ringkasan proses tersebut:</p><p>1.<span style="white-space: pre;"> </span>Pengaturan Awal:</p><p>•<span style="white-space: pre;"> </span>Proses dimulai ketika UE melakukan pengaturan awal atau menyambungkan diri ke jaringan LTE.</p><p>•<span style="white-space: pre;"> </span>UE mengirimkan pesan RRC Connection Request ke eNodeB.</p><p>2.<span style="white-space: pre;"> </span>RRC Connection Setup:</p><p>•<span style="white-space: pre;"> </span>eNodeB menerima RRC Connection Request dan memutuskan apakah menerima atau menolak permintaan koneksi.</p><p>•<span style="white-space: pre;"> </span>Jika diterima, eNodeB mengirimkan pesan RRC Connection Setup ke UE, memberikan informasi dan parameter yang diperlukan untuk mendirikan koneksi.</p><p>3.<span style="white-space: pre;"> </span>Authentication dan Security Setup:</p><p>•<span style="white-space: pre;"> </span>UE dan eNodeB terlibat dalam proses otentikasi untuk memastikan keamanan komunikasi.</p><p>•<span style="white-space: pre;"> </span>Jika diperlukan, akan ada pertukaran pesan RRC untuk menyiapkan parameter keamanan.</p><p>4.<span style="white-space: pre;"> </span>RRC Connection Complete:</p><p>•<span style="white-space: pre;"> </span>Setelah proses otentikasi dan pengaturan keamanan selesai, UE mengirimkan pesan RRC Connection Complete ke eNodeB.</p><p>•<span style="white-space: pre;"> </span>Ini menandakan bahwa koneksi telah berhasil dibangun.</p><p>5.<span style="white-space: pre;"> </span>RRC Reconfiguration:</p><p>•<span style="white-space: pre;"> </span>Jika diperlukan, eNodeB dapat mengirimkan pesan RRC Reconfiguration ke UE untuk mengonfigurasi atau mengubah parameter koneksi, seperti mengganti frekuensi atau mengaktifkan layanan tambahan.</p><p>6.<span style="white-space: pre;"> </span>RRC Release:</p><p>•<span style="white-space: pre;"> </span>Ketika UE atau eNodeB memutuskan untuk mengakhiri koneksi, pesan RRC Release dikirim.</p><p>•<span style="white-space: pre;"> </span>RRC Release dapat diinisiasi oleh UE ketika melakukan handover atau secara manual oleh pengguna.</p><p>Proses di atas menggambarkan beberapa pesan RRC yang dikirim antara UE dan eNodeB selama pembentukan dan pemeliharaan koneksi LTE. Pesan RRC ini membawa informasi yang diperlukan untuk mengelola sumber daya radio, mengonfigurasi parameter koneksi, dan memastikan keamanan selama komunikasi.</p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWVfrJTO1l9piQKF4TP7GyltDKBf3-FHhyWKfjAsb8IkQCS6jVDLrCZZoSADTwFZ5Rghk_HHEMGB-NPpue1UFAn2Zj4lWMDVKTpcv9MI4_9XZ9_VU-sdBftx6hm0p7LhDmqHtUzQvLTLn9QefTM-3JWBu2VYsggQEyNwZU4b_Fx5VuYGkTi4aOaXGJwZXO/s1335/LTE.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="706" data-original-width="1335" height="290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWVfrJTO1l9piQKF4TP7GyltDKBf3-FHhyWKfjAsb8IkQCS6jVDLrCZZoSADTwFZ5Rghk_HHEMGB-NPpue1UFAn2Zj4lWMDVKTpcv9MI4_9XZ9_VU-sdBftx6hm0p7LhDmqHtUzQvLTLn9QefTM-3JWBu2VYsggQEyNwZU4b_Fx5VuYGkTi4aOaXGJwZXO/w549-h290/LTE.jpg" width="549" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/IkYDI-HRNMo" width="430" youtube-src-id="IkYDI-HRNMo"></iframe></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br />Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-81770665067987402342023-11-24T19:33:00.001+07:002023-11-24T19:33:37.523+07:00Masa depan 5G di Indonesia<h3 style="text-align: left;">Pentingkah? dan Rencana Ke Depannya</h3><p><br /></p><p>Indonesia, sebagai salah satu negara terbesar di dunia, memiliki potensi yang sangat besar dalam mengadopsi teknologi 5G. Mengingat pertumbuhan pesat dalam penggunaan internet dan kebutuhan akan konektivitas yang lebih cepat dan andal, 5G bisa menjadi solusi tepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia di masa depan.</p><p>Pentingnya 5G bagi Indonesia:</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://indonesiabaik.id/public/uploads/post/4848/4848-1622106341-210527_IPP_Internet-5G-Mulai-Mengudara-di-Indonesia_DV1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="800" height="536" src="https://indonesiabaik.id/public/uploads/post/4848/4848-1622106341-210527_IPP_Internet-5G-Mulai-Mengudara-di-Indonesia_DV1.jpg" width="536" /></a></div><br /><p><br /></p><p>1. Koneksi super cepat: Dengan kecepatan unduhan hingga gigabit per detik, 5G dapat memberikan pengalaman internet yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. Ini akan memungkinkan akses lebih cepat ke konten video berkualitas tinggi, streaming langsung, dan aplikasi berat lainnya.</p><p><br /></p><p>2. Internet of Things (IoT): 5G memungkinkan konektivitas massal bagi perangkat IoT. Dengan kecepatan dan keterhubungan yang lebih besar, 5G akan memfasilitasi perkembangan dan implementasi teknologi cerdas seperti smart city, smart home, dan smart transportation.</p><p><br /></p><p>3. Pertumbuhan ekonomi: Dengan adopsi teknologi 5G, diperkirakan akan terjadi peningkatan investasi dalam infrastruktur digital. Hal ini akan memicu pertumbuhan industri kreatif, e-commerce, dan bisnis online lainnya, yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Rencana ke depan:</h3><p>Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya teknologi 5G dan telah menetapkan berbagai rencana untuk memastikan adopsi dan implementasi yang sukses di masa depan. Berikut ini adalah beberapa rencana yang sedang dikembangkan:</p><p><br /></p><p>1. Infrastruktur: Pemerintah Indonesia akan fokus pada pengembangan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung teknologi 5G. Ini termasuk peningkatan jaringan telekomunikasi, pembangunan menara telekomunikasi, dan penguatan kebijakan terkait.</p><p><br /></p><p>2. Spektrum frekuensi: Frekuensi 5G di Indonesia masih dalam tahap penyesuaian dan pemetaan. Pemerintah akan mengalokasikan spektrum frekuensi yang sesuai dengan kebutuhan operator telekomunikasi untuk mengimplementasikan 5G secara efektif.</p><p><br /></p><p>3. Regulasi dan izin: Pemerintah juga sedang mengupayakan penyusunan regulasi dan perizinan yang dapat memfasilitasi pelaksanaan teknologi 5G. Hal ini mencakup penetapan standar keamanan dan privasi data, serta persyaratan lisensi bagi operator telekomunikasi.</p><p><br /></p><p>Pertanyaan tentang keamanan dan privasi data juga menjadi perhatian penting dalam implementasi teknologi 5G. Pemerintah Indonesia akan bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk memastikan bahwa sistem keamanan yang ketat diterapkan dalam penggunaan 5G.</p><p>Secara keseluruhan, Indonesia memerlukan teknologi 5G untuk memenuhi kebutuhan konektivitas yang semakin meningkat di era digital ini. Dengan rencana dan upaya yang tepat, Indonesia dapat mengadopsi dan mengimplementasikan 5G secara sukses, yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi negara.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Tantangan & Kendala</h3><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Meskipun teknologi 5G menawarkan potensi
untuk transformasi besar dalam berbagai sektor, termasuk konektivitas internet,
bisnis, kesehatan, dan transportasi, implementasi dan adopsi 5G di Indonesia
juga dihadapkan pada beberapa tantangan dan kendala. Berikut adalah beberapa di
antaranya:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">1. Infrastruktur yang Masih Terbatas:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">
Salah satu tantangan utama di Indonesia adalah ketersediaan
infrastruktur 5G yang masih terbatas. Sebagian besar daerah, terutama di luar
kota-kota besar, mungkin mengalami keterbatasan infrastruktur yang diperlukan
untuk mendukung jaringan 5G, seperti menara seluler dan serat optik.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">2. Investasi Besar dan Biaya Implementasi:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">
Implementasi teknologi 5G membutuhkan investasi besar, baik dari segi
perangkat keras maupun perangkat lunak. Kendala finansial mungkin menjadi
hambatan bagi operator telekomunikasi dan pemerintah Indonesia untuk menyediakan
infrastruktur dan teknologi yang diperlukan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">3. Frekuensi dan Izin:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">
Pemberian izin dan alokasi frekuensi menjadi kendala lain dalam
peluncuran 5G. Proses perizinan dan alokasi frekuensi dapat melibatkan berbagai
lembaga pemerintah dan memerlukan waktu yang lama, yang dapat memperlambat
implementasi.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">4. Penyesuaian Regulasi:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">
Diperlukan penyesuaian regulasi untuk mendukung implementasi 5G. Hal ini
termasuk kebijakan terkait spektrum frekuensi, hak kepemilikan, dan regulasi
keamanan yang relevan. Pembaharuan regulasi mungkin memerlukan waktu dan
koordinasi yang intensif antara sektor publik dan swasta.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">5. Kesadaran dan Penerimaan Masyarakat:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">
Masyarakat perlu mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat
dan keamanan 5G. Ada tantangan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
teknologi ini, serta untuk mengatasi kekhawatiran terkait privasi, keamanan,
dan dampak kesehatan yang mungkin timbul.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">6. Kualifikasi Sumber Daya Manusia:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">
Implementasi dan pemeliharaan jaringan 5G memerlukan keahlian teknis
yang tinggi. Diperlukan sumber daya manusia yang terampil dan terlatih dalam
teknologi 5G, yang bisa menjadi tantangan di tengah kurangnya jumlah tenaga
kerja yang memenuhi kualifikasi tersebut.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">7. Keamanan dan Privasi:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">
Keamanan dan privasi data menjadi perhatian utama ketika beralih ke
teknologi 5G. Dengan pertumbuhan konektivitas dan pertukaran data yang lebih
cepat, risiko terkait keamanan siber dan pelanggaran privasi dapat meningkat,
sehingga perlu fokus ekstra pada perlindungan data.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">8. Isu Ekonomi dan Sosial:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">
Terdapat kekhawatiran bahwa penerapan 5G dapat meningkatkan kesenjangan
digital, khususnya di daerah pedesaan. Selain itu, adanya perubahan ekonomi dan
sosial yang signifikan dapat menimbulkan tantangan seperti perubahan dalam
pekerjaan dan struktur industri.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">9. Interoperabilitas Internasional:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">
Seiring dengan sifat global dari teknologi ini, perlu ada koordinasi dan
interoperabilitas internasional agar Indonesia dapat terhubung dengan jaringan
5G global secara efektif.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></p><p>
</p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pemerintah, operator telekomunikasi, dan
pemangku kepentingan lainnya perlu bekerja sama untuk mengatasi
tantangan-tantangan ini dan menciptakan lingkungan yang mendukung adopsi 5G
yang sukses di Indonesia. Selain itu, pendekatan holistik yang melibatkan
sektor publik dan swasta akan menjadi kunci dalam mengatasi kompleksitas
implementasi teknologi ini.<o:p></o:p></span></p><p><br /></p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia-6.1944491 106.8229198-34.504682936178845 71.6666698 22.115784736178846 141.9791698tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-89052327851339244362023-11-23T10:44:00.002+07:002023-11-23T10:44:31.950+07:00Mengungkap Keajaiban Teknologi 5G: Transformasi Masa Depan Koneksi Internet<h3 style="text-align: left;"><br /></h3><p>Dalam era konektivitas yang terus berkembang, teknologi 5G telah muncul sebagai pionir revolusi di dunia telekomunikasi. Dengan janji kecepatan data yang luar biasa, latensi rendah, dan konektivitas yang lebih handal, 5G telah menjadi topik hangat dalam pembicaraan industri. Artikel ini akan mengungkap sejumlah aspek penting dari teknologi 5G, menggali bagaimana inovasi ini merubah cara kita terhubung dengan dunia.</p><p><br /></p><h4 style="text-align: left;">**1. Apa itu Teknologi 5G?**</h4><p><br /></p><p>Teknologi 5G, singkatan dari Generasi Kelima, adalah evolusi dari teknologi seluler yang menghadirkan peningkatan luar biasa dalam kecepatan internet, kapasitas, dan responsivitas. Dibandingkan dengan pendahulunya, 5G tidak hanya mempercepat pengunduhan konten, tetapi juga membuka pintu bagi aplikasi baru seperti mobil otonom, augmented reality, dan Internet of Things (IoT).</p><p><br /></p><p>---</p><p><br /></p><h4 style="text-align: left;">**2. Kecepatan Tanpa Batas**</h4><p><br /></p><p>Salah satu fitur utama teknologi 5G adalah kecepatan data yang mencengangkan. Dengan kapabilitas yang dapat mencapai beberapa gigabit per detik, pengguna dapat mengunduh file besar, streaming video berkualitas tinggi, dan menjalankan aplikasi berat data tanpa lag atau putus-putus.</p><p><br /></p><p>---</p><p><br /></p><h4 style="text-align: left;">**3. Latensi Rendah: Menyingkirkan Waktu Tunggu**</h4><p><br /></p><p>Latensi rendah adalah keunggulan signifikan dari teknologi 5G. Dibandingkan dengan 4G, latensi yang lebih rendah memastikan respon yang lebih cepat dalam interaksi online, mendukung aplikasi real-time seperti game online, video call, dan kontrol jarak jauh.</p><p><br /></p><p>---</p><p><br /></p><p>**4. Massive MIMO dan Beamforming**</p><p><br /></p><p>Teknologi 5G menggunakan konsep Massive MIMO (Multiple Input Multiple Output) dan beamforming untuk meningkatkan efisiensi penggunaan frekuensi radio. Ini berarti sinyal dapat diarahkan secara cerdas, meningkatkan daya jelajah sinyal dan mengurangi interferensi.</p><p><br /></p><p>---</p><p><br /></p><p>**5. Transformasi Industri dan Internet of Things (IoT)**</p><p><br /></p><p>5G bukan hanya tentang kecepatan untuk perangkat mobile; ini juga membuka peluang baru di sektor industri dan IoT. Dengan konektivitas yang lebih baik, sektor seperti manufaktur, kesehatan, dan transportasi dapat mengoptimalkan proses mereka. Sensor dan perangkat IoT juga dapat berkomunikasi secara lebih efisien.</p><p><br /></p><p>Dengan teknologi 5G sebagai ujung tombak revolusi telekomunikasi, kita berada di ambang perubahan besar dalam cara kita terhubung dengan dunia. Kecepatan, latensi rendah, dan potensi untuk mengubah industri secara fundamental membuat teknologi ini menjadi sorotan. Sambil mengikuti perkembangan ini, kita bisa bersiap-siap untuk menyambut masa depan yang lebih terhubung dan inovatif.</p><p><br /></p><p>---</p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-7904687619938023842023-06-20T16:54:00.001+07:002023-06-20T16:56:50.152+07:00Kalau sudah ada ANR, buat apa Auto Neighbor di Planning Tool?<h2 style="text-align: left;"><span face="Roboto, -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Apple Color Emoji", "Segoe UI", Oxygen, Ubuntu, Cantarell, "Fira Sans", "Droid Sans", "Helvetica Neue", sans-serif" style="background-color: white; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">ANR 4G/5G</span></h2>Fitur ANR (Auto Neighbor Relation) sudah ada, lalu apa perlunya auto neighbor plan di planning tool?<br /><img height="28" src="https://web.telegram.org/a/img-apple-64/1f9d1-200d-1f4bb.png" width="28" />Seperti yang sudah kita ketahui, fitur ANR di 4G apabila diaktifkan maka setiap cell dapat meng-create neighbornya sendiri masing-masing secara otomatis. <img height="22" src="https://web.telegram.org/a/img-apple-64/1f559.png" width="22" /><br /><br />ANR bekerja dengan cara :<br />>> Mengumpulkan data signal dari BTS-BTS, BTS tersebut melakukan pengukuran sinyal dari sel neighbor untuk memperoleh informasi kualitas sinyal, power signal, dan parameter lain.<br />>> Kemudian ANR menganalisis untuk menentukan mana cell neighbor yang potensial dengan kriteria tertentu.<br />>> Update list neighbor, ANR terus memantau kondisi jaringan dan sinyal untuk mengidentifikasi perubahan. Apabila ada perubahan yang signifikan, maka ANR dapat melakukan menambah, menghapus, atau mengupdate nighbor yang relevan.<br /><br />ANR beroperasi secara terus-menerus, mengumpulkan data sinyal secara periodik, menganalisisnya, dan memperbarui daftar neighbor BTS sesuai kebutuhan. Tujuannya adalah memastikan bahwa neighbor yang tepat dipilih untuk mendukung kinerja jaringan yang optimal, mengurangi interferensi antar-sel, dan memaksimalkan kualitas sinyal bagi pengguna. Meskipun ANR membantu dalam otomatisasi proses pembaruan neighbor, perencana jaringan masih perlu melakukan peninjauan dan pengaturan manual untuk memastikan optimalitas jaringan secara keseluruhan.<br /><h2 style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Kekurangan ANR</span></h2><div><div style="font-size: large;">Meskipun sistem Auto Neighbor Relation (ANR) dalam teknologi 4G memiliki manfaatnya, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:</div><div style="font-size: large;"><br /></div><div style="font-size: large;">Tergantung pada Pengukuran Sinyal: ANR didasarkan pada pengukuran sinyal yang dilakukan oleh BTS (Base Transceiver Station) secara otomatis. Namun, pengukuran sinyal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti interferensi, shadowing, atau gangguan lainnya. Akibatnya, dalam beberapa situasi, ANR mungkin tidak secara akurat menentukan neighbor yang tepat.</div><div style="font-size: large;"><br /></div><div style="font-size: large;">Keterlambatan Update : ANR biasanya memiliki interval waktu tertentu untuk memeriksa dan memperbarui neighbor . Selama interval ini, kondisi jaringan dan lingkungan dapat berubah. Jika ada perubahan signifikan dalam kondisi jaringan, ANR mungkin tidak segera menangkap perubahan tersebut dan memperbarui neighbor secara tepat waktu. Hal ini dapat menyebabkan degradasi kualitas jaringan atau interferensi yang tidak diinginkan.</div><div style="font-size: large;"><br /></div><div style="font-size: large;">Keterbatasan Konfigurasi: ANR dalam 4G mungkin memiliki keterbatasan dalam hal konfigurasi neighbor yang dapat diatur. Mungkin ada batasan jumlah neighbor yang dapat ditambahkan atau keterbatasan dalam jenis relasi tetangga yang didukung. Dalam beberapa kasus, kebutuhan jaringan tertentu mungkin memerlukan konfigurasi neighbor yang khusus yang tidak dapat diatasi sepenuhnya oleh ANR.</div><div style="font-size: large;"><br /></div><div style="font-size: large;">Pengaruh Lingkungan yang Tidak Dikenali: ANR dalam 4G mungkin tidak sepenuhnya menyadari atau memperhitungkan pengaruh lingkungan yang tidak dikenali. Faktor-faktor seperti perubahan vegetasi, penutupan bangunan, atau kondisi lingkungan lainnya mungkin tidak dipertimbangkan dalam pemilihan neighbor oleh ANR. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kinerja jaringan atau interferensi yang tidak terduga.</div><div style="font-size: large;"><br /></div><div style="font-size: large;">Keterbatasan pada Teknologi Masa Depan: Meskipun ANR berguna dalam teknologi 4G, ketika beralih ke teknologi yang lebih maju seperti 5G, mungkin diperlukan perencanaan manual yang lebih cermat. Teknologi 5G memiliki fitur yang lebih kompleks seperti beamforming, Massive MIMO, dan frekuensi yang lebih tinggi. Dalam kasus ini, ANR mungkin tidak mampu secara optimal menangani perencanaan tetangga yang diperlukan dalam lingkungan 5G.</div><div style="font-size: large;"><br /></div><h2 style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Pemanfaatan Auto Plan Neighbor di Planning Tool</span></h2></div><div><span style="font-size: medium;">Planning tool seperti Planet, dapat memberikan rekomendasi list neighbor secara masif sehingga tidak perlu melakukannya secara manual.</span></div><div><span style="font-size: medium;">Perhitungan penetapan neighbor dilakukan oleh Planet Mentum dengan konsep best server atau service probability.</span></div><div><span style="font-size: medium;">Best servernya pun dapat kita tentukan kriterianya berapa persen irisan dari coverage plot antar site sehingga dapat ditetapkan sebagai list neighbornya.</span></div><div><span style="font-size: medium;">Perencanaan yang akurat dapat membantu kita melihat prediksi coverage plot dan best server dari suatu site, sehingga mempengaruhi neighbor creation.</span></div><div><span style="font-size: medium;">Apabila sudah mendapatkan listnya, kita dapat manfaatkan misalnya sebagai pertimbangan traffic load balancing atau pengaturan parameter handover lainnya.</span></div><div><span style="font-size: medium;">Juga membantu sebagai analisis optimasi jaringan.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><br />Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-32218936074313908552023-06-19T16:18:00.004+07:002023-06-19T16:18:35.348+07:00Cara mengatasi external hard disk yang error tidak bisa dibuka<p>Terkadang kita menemui kasus dimana hard disk external yang kita miliki tidak dapat dibaca atau kalaupun terbaca tetapi filenya tidak bisa dibuka dan muncul notifikasi file corrupt.</p><p>Tenangg, jangan panik... silahkan coba cara berikut untuk membetulkan kembali external hard disk kita yang error.</p><p>Di kotak pencarian sebelah kiri bawah komputer anda, ketik cmd dan pilih Run as administrator. Kemudian, ketik chkdsk x: /f /r dan tekan Enter. </p><p>Ingatlah untuk mengganti x dengan huruf drive Anda. Misalkan hard disk external anda ada di drive E:</p><p>maka ketiknya menjadi chkdsk E: /f /r seperti command di bawah ini lalu tekan enter.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg5zGUzDs4T6TLyVzZC0vqIzhUJvdxpBzrRyuCk_B8lUocx8gEMf32vJfOtFjJ_GJYuCfB72M0kCs9Clxy6DW3a_jjD7U06bzQP4kELnktiWfbpwBhPiLD6-gGTjF37ZDsFbPD9JR6a_jVaENMyI3MdfZDe_y2RMXvxs0HJ4uxzwselMHoE7RNTns87h0li" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="524" data-original-width="825" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg5zGUzDs4T6TLyVzZC0vqIzhUJvdxpBzrRyuCk_B8lUocx8gEMf32vJfOtFjJ_GJYuCfB72M0kCs9Clxy6DW3a_jjD7U06bzQP4kELnktiWfbpwBhPiLD6-gGTjF37ZDsFbPD9JR6a_jVaENMyI3MdfZDe_y2RMXvxs0HJ4uxzwselMHoE7RNTns87h0li=w334-h212" width="334" /></a></div><div><br /></div>Ditunggu waktunya bisa hitungan jam untuk memperbaiki,<div>namun setelah itu anda bisa membuka kembali file-file dalam ext hard disknya.</div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj2aUJnwu9Q-cO2ZDgklLZ9tF1K2Fj7C_5C1znnG9Nif2l1sJXHCp4fQFouu0VETmRkSzPMjJLbrzTKawrLehMyeautnfpXB3en3l_lIN04wescVI8qcme1BIm-J8A2Bo0d7SjTO6-FkECaTu-sdTT15b2kOGnj_c4aGhkuqYk4V8t4qmB-0BWsCFXKGeQJ" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="768" data-original-width="904" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj2aUJnwu9Q-cO2ZDgklLZ9tF1K2Fj7C_5C1znnG9Nif2l1sJXHCp4fQFouu0VETmRkSzPMjJLbrzTKawrLehMyeautnfpXB3en3l_lIN04wescVI8qcme1BIm-J8A2Bo0d7SjTO6-FkECaTu-sdTT15b2kOGnj_c4aGhkuqYk4V8t4qmB-0BWsCFXKGeQJ=w319-h270" width="319" /></a></div><br /><br /></div><div>Gimana, apakah bisa jalan di komputer Anda?</div><div><br /><p></p></div>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-12938503106230408332023-06-14T13:01:00.000+07:002023-06-14T13:01:16.293+07:00 Apakah antenna power dengan antenna gain itu sama?<p><span style="font-family: arial;"> <u style="background-color: white; box-sizing: border-box; caret-color: rgb(0, 0, 0); white-space-collapse: preserve;">Apakah antenna power dengan antenna gain itu sama?</u></span></p><span style="font-family: arial;"><u style="background-color: white; box-sizing: border-box; caret-color: rgb(0, 0, 0); white-space-collapse: preserve;"><br style="box-sizing: border-box;" /></u><span style="background-color: white; caret-color: rgb(0, 0, 0); white-space-collapse: preserve;">Pada suatu ketika, saya mendapati tim mengisi sebuah data yang dibutuhkan oleh pihak lain seperti nama site, long, lat, dan termasuk di sana ada antenna power. Dia mengisi antena power dengan antena gain karena itu yang dia ketahui dan diberitahu oleh senior engineer di tempatnya.</span></span><div><span style="background-color: white; caret-color: rgb(0, 0, 0); white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></span></div><div><span style="background-color: white; caret-color: rgb(0, 0, 0); white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;">Lalu saya agak mengerutkan dahi, kok bisa-bisanya antena power diisi dengan data antena gain?</span></span></div><div><span style="background-color: white; caret-color: rgb(0, 0, 0); white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;">seharusnya tidak...</span></span></div><div><span style="background-color: white; caret-color: rgb(0, 0, 0); white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></span></div><div><span style="background-color: white; caret-color: rgb(0, 0, 0); white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;">antena gain tentu berbeda dengan antena power,</span></span></div><div><span style="background-color: white; caret-color: rgb(0, 0, 0); white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;">gain biasanya dalam dBi</span></span></div><div><span style="background-color: white; caret-color: rgb(0, 0, 0); white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;">sedangkan power dalam dBm</span></span></div><div><span style="background-color: white; caret-color: rgb(0, 0, 0); white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></span></div><div><span style="background-color: white; caret-color: rgb(0, 0, 0); white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;">gain itu penguatan dalam antena,</span></span></div><div><span style="background-color: white; caret-color: rgb(0, 0, 0); white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;">sedangkan power antena adalah total power yang diradiasikan oleh antena tersebut.. coba pelajari EIRP dan ERP.</span></span></div><div><span style="background-color: white; caret-color: rgb(0, 0, 0); white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></span></div><div><span style="background-color: white;"><span style="font-family: arial;"><span style="white-space-collapse: preserve;">EIRP = dbm
gain antenna = dbi</span>
</span></span></div><div><span style="background-color: white; font-family: arial; white-space-collapse: preserve;">EIRP (dBm) = ERP (dBm) + 2.15</span></div><div><span style="background-color: white; white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></span></div><div><span style="background-color: white; white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;">Jadi kesimpulannya tidak bisa menyamakan antara antena power dengan antena gain.</span></span></div><div><span style="background-color: white; white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></span></div><div><span style="background-color: white; white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: arial;"><div>Daya antena/ Antenna Power mengacu pada daya total yang dipancarkan atau diterima oleh antena. Ini mewakili jumlah energi elektromagnetik yang dipancarkan atau diterima oleh antena.</div><div><br /></div><div>Penguatan antena/ Gain, di sisi lain, adalah ukuran properti arah antena. Ini menghitung kemampuan antena untuk memfokuskan pola radiasinya ke arah tertentu atau untuk menerima lebih banyak daya dari arah tertentu dibandingkan dengan radiator isotropik (sumber titik hipotetis yang memancar secara merata ke segala arah). Penguatan antena biasanya dinyatakan dalam desibel (dB) dan merupakan rasio daya yang dipancarkan atau diterima dalam arah tertentu dibandingkan dengan radiator isotropik.</div><div><br /></div></span></span></div>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-50062289162764501992023-05-29T15:10:00.006+07:002023-05-29T15:10:57.032+07:00Tanya AI<p><b>A<span style="color: #343541; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; white-space: pre-wrap;">pakah AI dapat merekomendasikan nilai tilting antena yang tepat apabila diketahui jarak antar site?</span></b></p><p><span style="color: #343541; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; white-space: pre-wrap;">Mari kita lihat jawabannya :</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 0px 0px 1.25em; white-space: pre-wrap;">Ya, AI dapat membantu merekomendasikan nilai tilting antena yang tepat berdasarkan jarak antara situs-situs tersebut. Tilting antena adalah sudut kemiringan antena yang digunakan untuk memastikan bahwa pola radiasi antena terfokus pada wilayah yang diinginkan.</p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;">Rekomendasi tilting antena yang tepat dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknik pembelajaran mesin dan data historis yang relevan. AI dapat dilatih menggunakan dataset yang mencakup jarak antara situs-situs dan tilting antena yang digunakan pada kasus-kasus sebelumnya. Dengan menggunakan algoritma pembelajaran mesin, AI dapat belajar pola-pola yang ada dalam data tersebut dan menghasilkan model yang dapat digunakan untuk merekomendasikan tilting antena berdasarkan jarak.</p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;">Namun, perlu dicatat bahwa tilting antena juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti topografi, tinggi antena, lingkungan sekitar, dan kebutuhan jaringan khusus. Oleh karena itu, rekomendasi AI dapat menjadi panduan awal, tetapi masih perlu dievaluasi oleh ahli atau insinyur jaringan yang berpengalaman sebelum implementasi.</p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px 0px; white-space: pre-wrap;">Selain itu, setiap vendor peralatan jaringan mungkin memiliki pedoman atau perangkat lunak khusus untuk membantu dalam menentukan nilai tilting antena yang optimal. Menggunakan pedoman tersebut juga direkomendasikan untuk memastikan akurasi rekomendasi tilting antena yang lebih tinggi.</p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="color: #343541;"><b>Apakah yang dapat AI lakukan apabila diketahui data lokasi BTS-BTS di sebuah area tertentu dan ingin mengoptimasi kualitas sinyalnya?</b></span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px 0px; white-space: pre-wrap;">Jika AI memiliki akses ke data lokasi BTS-BTS di sebuah area tertentu, AI dapat membantu mengoptimalkan kualitas sinyal dengan beberapa cara berikut :</p><ol style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; counter-reset: item 0; display: flex; flex-direction: column; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 1.25em 0px; padding: 0px 0px 0px 1rem; white-space: pre-wrap;"><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px; padding-left: 0.375em;"><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px;">Pemilihan Lokasi BTS: AI dapat menganalisis data lokasi BTS yang ada dan melakukan perhitungan untuk mengidentifikasi kemungkinan lokasi optimal untuk memasang BTS baru. Hal ini dapat mencakup mempertimbangkan faktor-faktor seperti kepadatan populasi, topografi, pola permintaan jaringan, dan jarak antara BTS-BTS yang ada. Dengan menggunakan algoritma optimisasi, AI dapat membantu menentukan penempatan yang optimal untuk BTS baru guna meningkatkan kualitas sinyal secara keseluruhan.</p></li><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px; padding-left: 0.375em;"><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px;">Penentuan Arah dan Sudut Antena: AI dapat menganalisis data lokasi BTS dan menggunakan teknik pembelajaran mesin untuk mengidentifikasi pola penyebaran sinyal yang efektif. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti topografi, tinggi bangunan, dan hambatan lainnya, AI dapat merekomendasikan arah dan sudut antena yang optimal untuk masing-masing BTS. Hal ini akan membantu memastikan bahwa sinyal mencapai area yang diinginkan dengan kualitas yang baik.</p></li><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px; padding-left: 0.375em;"><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px;">Penyesuaian Daya Transmisi: AI dapat menganalisis data sinyal yang ada dari BTS-BTS yang ada dan melakukan penyesuaian daya transmisi yang tepat. Dengan menggunakan teknik pembelajaran mesin, AI dapat mempelajari pola kekuatan sinyal yang ada dan merekomendasikan penyesuaian daya yang optimal untuk setiap BTS. Hal ini membantu dalam menghindari interferensi dan memastikan distribusi daya yang optimal untuk meningkatkan kualitas sinyal di area tersebut.</p></li><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px; padding-left: 0.375em;"><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px;">Penjadwalan Sumber Daya Jaringan: AI dapat membantu dalam penjadwalan sumber daya jaringan seperti alokasi frekuensi, bandwidth, dan penggunaan spektrum secara efisien. Dengan menganalisis data penggunaan jaringan dan permintaan, AI dapat merekomendasikan strategi penjadwalan yang optimal untuk mengoptimalkan kualitas sinyal di area tersebut.</p></li><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px; padding-left: 0.375em;"><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px;">Prediksi dan Perbaikan Gangguan Jaringan: AI dapat melibatkan analisis data historis untuk memprediksi dan mendeteksi kemungkinan gangguan jaringan di area tersebut. Dengan menggunakan teknik pemrosesan bahasa alami dan pembelajaran mesin, AI dapat mengidentifikasi pola-pola yang mengarah ke gangguan jaringan dan merekomendasikan tindakan perbaikan yang tepat.</p></li></ol><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px 0px; white-space: pre-wrap;">AI dapat membantu mengoptimalkan kualitas sinyal dalam jaringan dengan memanfaatkan data dan algoritma pembelajaran mesin. Namun, penting untuk dicatat bahwa rekomendasi AI perlu diverifikasi dan dinilai oleh ahli jaringan yang berpengalaman sebelum implementasi.</p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-23389705402875515172023-05-08T16:39:00.006+07:002023-05-10T14:19:02.127+07:00Ancaman untuk si Raksasa<p><span style="font-size: large;">Dalam dunia bisnis, sempat terbesit mengapa raksasa sekelas
perusahaan itu bisa minus growthnya ataupun sangat kecil pertumbuhan salesnya
dari tahun ke tahun. Anda bekerja dimanapun, di perusahaan apapun saat ini,
tetap saja sales merupakan jantung utamanya. Dari mana perusahaan bisa terus
beroperasi dan menggaji karyawannya kalau bukan dari hasil sales..</span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJcqgJb7KI2wXLNEnJLT9PskvjUxW8SYx2NZ0lUJAWVt_Le5BwDMZpFOco_jCAi-P6vXql86LmUSpvJtxEkEX1bETP0EXbRy90bL0glok0ChXGygINX--FsWGv1Z9bPGsA_wEvEFpxaASQ9zoCL_DCpf-X2gKO8DaaP73At-as8DH-xsGOBKF-aEXwoQ/s310/nokia.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="163" data-original-width="310" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJcqgJb7KI2wXLNEnJLT9PskvjUxW8SYx2NZ0lUJAWVt_Le5BwDMZpFOco_jCAi-P6vXql86LmUSpvJtxEkEX1bETP0EXbRy90bL0glok0ChXGygINX--FsWGv1Z9bPGsA_wEvEFpxaASQ9zoCL_DCpf-X2gKO8DaaP73At-as8DH-xsGOBKF-aEXwoQ/s1600/nokia.jpg" width="310" /></a></div><span style="font-size: large;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: medium;">Contoh yang sudah ada adalah Nokia, yang sempat punah akibat
tidak mengantisipasi perubahaan yang akan terjadi, tidak mau berubah dan
beradaptasi karena “kejunya” sudah habis di tempat itu. Sama seperti 2 kurcaci
dalam buku who moved my cheese yang tetap berharap di tempat yang sama akan
selalu tersedia keju untuk mereka, hingga akhirnya tertinggal oleh 2 tikus
pintar yang segera mencari tempat baru untuk mencari keju baru. Namun salah 1
kurcaci yang mulai “sadar”,segera menyusul kedua tikus tadi walaupun ia
terlambat (itulah yang dilakukan Nokia saat ini mencoba mulai bangkit).<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUlQNSd95dAQNHYsiK07n_qT1lNa_TEk19fFOrfcgBuAyF9TW2wYEOpM3APlGPtFcUzMo9sylAMbDPzF0X6zzHwidLIfpbMdJPDfpUykAW6lTzISxAEQYmnX3epWKoFCNab_tGdGIQYCIuTsNbvxSIzle21u3jAfOo33uk9LYiBBe8QFJbHmd1P92nfg/s286/tupperware.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="176" data-original-width="286" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUlQNSd95dAQNHYsiK07n_qT1lNa_TEk19fFOrfcgBuAyF9TW2wYEOpM3APlGPtFcUzMo9sylAMbDPzF0X6zzHwidLIfpbMdJPDfpUykAW6lTzISxAEQYmnX3epWKoFCNab_tGdGIQYCIuTsNbvxSIzle21u3jAfOo33uk9LYiBBe8QFJbHmd1P92nfg/s1600/tupperware.jpg" width="286" /></a></div><br /><span style="font-size: medium;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: medium;">Tupperware yang sedari dulu menjadi kebanggaan ibu-ibu hingga
sekarang, sempat diisukan bangkrut karena sahamnya di AS anjlok. Penjualannya
memang menurun sejak hadirnya beberapa kompetitor yang menawarkan harganya
lebih murah. Perusahaan ini juga mengalami masalah hutang yang membengkak. Maka
dari itu agar Tupperware tetap exist, mereka mencoba menawarkan produk baru
dengan harga lebih murah yang lebih trendy dan masuk ke anak-anak muda,
milenials gen Z. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: medium;">Market shifting kalau kata pak James Gwee, trainer &
motivator Indonesia. Karena emak-emak zaman dahulu akan menjadi oma-oma saat
ini, mereka harus bisa merebut kembali hati ibu-ibu zaman now dan anak muda.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: medium;">Saya rasa itu juga yang harus dilakukan oleh Unilever,
sejak pandemi dan hadirnya beberapa kompetitor yang mampu menawarkan low price dengan
kualitas yang mirip, membuat pertumbuhan sales Unilever melambat bila dibandingkan
masa lalunya sehingga nilai sahamnya menurun. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: medium;">Di dunia telekomunikasi juga sama, persaingan antar vendor
maupun antar operator. Di sisi operator kita semua tahu bahwa Telkomsel
terkenal dengan jangkauannya yang terluas ditambah lagi dengan jargonnya yang
paling Indonesia. Banyak orang juga mengakui di saat sinyal lain susah, tapi
Telkomsel menjadi andalan mereka, meskipun harganya yang lebih tinggi
dibandingkan lainnya. High price, high quality itulah yang harus dipertahankan
oleh Telkomsel apabila tidak ingin mengalami nasib yang sama dengan yang
disebut tadi sebelumnya. Bahkan menurut saya, harus mampu mengendus perubahan
sebelum perubahan itu terjadi seperti kedua tikus di who moved my cheese tadi. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: medium;">Apabila tidak bisa, maka jangan salahkan pelanggan mulai
berpindah hati mencari harga yang lebih low dengan quality yang menyerupai.
Perlunya menyasar middle to low, jangan hanya middle to up saja. Kecuali memang
segmentnya kelas atas semisal Ferari, Rolex. Karena jumlah masyarakat Indonesia
jauh lebih banyak kelas menengah ke bawah dibandingkan dengan menengah ke atas
(berdasarkan data dari katadata dan cnbcindonesia). Namun Telkomsel masih bisa bersaing
karena masyarakat juga menginginkan komunikasi yang lancar, baik dan mudah, dibayang-bayangi
oleh IoH dan XL yang siap maju kapan saja, who knows...<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><o:p><span style="font-size: medium;"> Who moved my cheese bukan hanya untuk pemain-pemain besar dan sekelas perusahaan-perusahaan tersebut, namun juga berlaku untuk kita, selamat terus mengendus</span></o:p></p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-56152195226104881582023-03-24T09:00:00.001+07:002023-03-24T09:00:00.176+07:00Internet of Things (IoT) dan Penerapannya<p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"> <span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;">Internet of Things (IoT) atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Internet , adalah konsep di mana semua perangkat dapat terhubung ke internet dan berkomunikasi satu sama lain. Konsep ini memungkinkan perangkat untuk mengumpulkan dan berbagi data secara otomatis, tanpa campur tangan manusia. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang Internet of Things dan beberapa contohnya dalam kehidupan sehari-hari.</span></span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pada dasarnya, IoT melibatkan perangkat yang terhubung ke internet dan memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan berbagi data secara otomatis. Dalam konsep ini, perangkat dapat terhubung satu sama lain dan berkomunikasi melalui jaringan internet, yang memungkinkan data yang dikumpulkan untuk dianalisis dan diambil tindakan yang diperlukan secara otomatis.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Contoh penerapan IoT dalam kehidupan sehari-hari adalah pada sistem keamanan pintu rumah. Saat ini, banyak perangkat keamanan pintu rumah yang sudah terhubung ke internet, seperti smart lock. Smart lock ini memungkinkan pengguna untuk mengunci dan membuka pintu rumah dari jarak jauh melalui aplikasi di smartphone mereka. Selain itu, smart lock juga dapat memberikan notifikasi jika ada orang yang masuk atau keluar dari rumah. Contoh lainnya adalah pada sistem keamanan rumah tangga yang terhubung ke internet, yang memungkinkan pengguna untuk memonitor rumah mereka dari jarak jauh melalui aplikasi di smartphone.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selain itu, IoT juga banyak digunakan dalam bidang kesehatan, seperti pada perangkat pemantau kesehatan. Beberapa contoh perangkat ini adalah smartwatch dan fitness tracker, yang memungkinkan pengguna untuk memantau aktivitas fisik mereka dan kesehatan mereka secara umum. Smartwatch dan fitness tracker ini dapat mengumpulkan data seperti jumlah langkah yang diambil, detak jantung, dan kualitas tidur, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat rekomendasi yang sesuai untuk pengguna.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Contoh lain dari IoT dalam kehidupan sehari-hari adalah pada perangkat rumah tangga yang terhubung ke internet, seperti smart thermostat. Smart thermostat ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol suhu di rumah mereka dari jarak jauh melalui aplikasi di smartphone mereka. Selain itu, smart thermostat juga dapat belajar pola penggunaan suhu di rumah dan menyesuaikan pengaturan suhu secara otomatis untuk menghemat energi.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Contoh lainnya dari penerapan IoT adalah pada kendaraan pintar atau smart car. Smart car ini dilengkapi dengan berbagai sensor dan perangkat terhubung internet, yang memungkinkan pengemudi untuk memonitor kondisi mobil dan lingkungan sekitar. Selain itu, smart car juga dapat memberikan notifikasi jika ada masalah dengan mobil, seperti tekanan ban yang rendah atau baterai yang lemah.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tidak hanya itu, IoT juga digunakan dalam bidang industri dan pertanian. Contoh penerapan IoT dalam bidang industri adalah pada perangkat yang memantau dan mengontrol produksi di pabrik. Perangkat ini dapat mengumpulkan data tentang kinerja mesin, waktu operasi, konsumsi energi, dan biaya produksi. Data ini kemudian dapat dianalisis untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan mengoptimalkan efisiensi produksi. Dengan adanya IoT, pabrik dapat mengotomatisasi beberapa tugas dan mempercepat waktu respons dalam mengatasi masalah produksi.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sementara itu, dalam bidang pertanian, IoT dapat digunakan untuk memantau tanaman dan lingkungan sekitarnya, seperti kelembaban tanah, suhu, dan kelembaban udara. Data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan air dan pupuk, serta mengidentifikasi area yang memerlukan perawatan lebih. Dalam bidang pertanian, IoT juga dapat digunakan untuk memantau kesehatan hewan dan mengurangi risiko penyakit, serta meningkatkan efisiensi produksi.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam keseluruhan, Internet of Things (IoT) adalah konsep yang memungkinkan perangkat untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui internet. Penerapan IoT dalam kehidupan sehari-hari telah memberikan banyak manfaat, seperti pada sistem keamanan rumah, perangkat pemantau kesehatan, dan perangkat rumah tangga yang terhubung internet. Selain itu, IoT juga dapat digunakan dalam bidang industri dan pertanian untuk mengoptimalkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi. Dengan terus mengembangkan teknologi dan infrastruktur untuk IoT, kita dapat memanfaatkan potensi besar dari IoT untuk meningkatkan kualitas hidup dan mempercepat kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan.</span></p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-44438840510241990362023-03-23T17:36:00.006+07:002023-03-31T17:18:11.854+07:00 LTE Interview Questions<p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">1) Used Modulation</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">O-FDMA - In Downlink</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">SC-FDMA - In Uplink</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">2) Used Subcarrier Spacing 15 KHz</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">3) No. of Bandwidths vs Resource Blocks</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">(1 Radio Frame = 10 Subframe)</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">(1 Radio Frame = 10ms)</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">(1 Subframe = 1ms so, 10 SF = 10ms)</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">(1Subframe = 2 Time slots)</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">(10 Subframe = 20 Time slots/ 1 SF = 0.5ms)</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">1.4 Mhz 6 RBs</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">3 MHz 15 RBs</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">5 MHz 25 RBs</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">10 MHz 50 RBs</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">15 MHz 75 RBs</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">20 MHz 100 RBs</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">4) CQI (Channel Quality Indicator)</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">SINR(UE)-->CQI-->>MCS(eNodeB)</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">Range : 0 to 15</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">Subrange : 0 -> out of Range</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">1 to 6 : QPSK</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">7 to 9 : 16QAM</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">10 to 15 : 64QAM</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">here: QPSK & QAM are Modulation Schemes.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">5) LTE Events</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">A1, A2, A3, A4, A5, A6, B1, B2.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">A1: Serving Coverage/Quality is better than Threshold.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">A2: Serving Coverage/Quality is Worse than Threshold.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">A3: Neighbor Cell coverage becomes better than Serving cell coverage by an offset.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">A4: Neighbor Cell Becomes better than a Threshold.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">A5: Serving Cell Becomes worse than Threshold-1, while Neighbor Cell Becomes better than Threshold-2.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">A6: Neighbor Cell Becomes better than a secondary cell by an offset (In CA Case)</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">B1: Inter-System Neighbor(Other RAT- 2G/3G/CDMA)Cell becomes better than Threshold.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">B2: Serving Cell becomes worse than a Threshold-1 while Inter System Neighbor Cell becomes better than Threshold-2.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">Note: Used Terms Meaning</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">Threshold: It is used when measurement of serving & Neighbor cells are not compared and while taking decision to trigger measurement report both or one cell measured independently.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">for example: A1, A2.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">Offset: Offset is the parameter that makes serving cell look better than the actual measurement of it compare to neighbor cell.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">Hysteresis: It is the Parameter which is used to make Neighbor Cell look worse than the current measured value.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">It helps UE to make sure that neighbor cell is strong enough and if the network triggers a handover after receiving the measurement report from the UE, handover to target cell will successful.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">6) MIB Periodicity in LTE</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">40ms generation Periodicity with 10ms retransmission Periodicity.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">7) What are LTE Idle Mode Parameters?</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">qHyst : Cell Reselection Parameter that defines the hysteresis value in the Intra-Frequency Cell ranking criteria</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">tReselectionEutra: Cell Reselection Timer value for an Eutra Frequency.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">sIntraSearch: Threshold for Intra Frequency Measurement.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">Note: qHyst and tReslectionEutra parameters can be tuned together to ensure that UE reselect cells as early as possible without experiencing ping-pong Reselection.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">-> By decreasing sIntraSearchP/sNonIntraSearchP from higher to lower value are making aggressive cell selection.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">8) RRC Failure Reasons:</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">-> Bad RF Conditions.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">-> Congestion ( SRS, PUCCH, PUSCH, PDCCH, High PRB)</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">-> Interference (UL RSSI), Overshooting</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">-> Transmission Issue</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">-> High BLER</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">-> Wrong Parameter Configuration</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">-> Timer T300 Value too small and other.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">-> RACH Power & Mobility Setting.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">-> Hardware Issue.</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">more.....</span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;">by Youtube: @ankurtomar</span></span></p><p><br /></p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-14016547052391704132023-03-23T08:00:00.001+07:002023-03-23T08:00:00.153+07:00Memahami Konsep dan Fungsi Jaringan Telekomunikasi dalam Era Digital<p><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jaringan telekomunikasi adalah infrastruktur yang digunakan untuk mengirimkan informasi dan data melalui suatu media komunikasi seperti kabel, serat optik, atau gelombang radio. Jaringan ini terdiri dari perangkat dan sistem yang saling terhubung, seperti router, switch, dan perangkat transmisi, yang memungkinkan data untuk bergerak dari satu titik ke titik lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang jaringan telekomunikasi dan bagaimana ini memengaruhi kehidupan kita sehari-hari.</span></span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sejarah jaringan telekomunikasi dimulai pada abad ke-19, ketika telegraf pertama kali ditemukan pada tahun 1837 oleh Samuel Morse. Telegraf memungkinkan pengiriman pesan jarak jauh melalui kabel listrik dan mempercepat komunikasi antara dua titik yang terpisah oleh jarak yang jauh. Setelah itu, teknologi telepon ditemukan pada tahun 1876 oleh Alexander Graham Bell, yang mengembangkan telepon pertama yang memungkinkan orang untuk berbicara dengan jarak yang jauh.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Namun, jaringan telekomunikasi seperti yang kita kenal sekarang terutama dikembangkan pada abad ke-20. Pada tahun 1960-an, Amerika Serikat mengembangkan jaringan telepon dasar, yang memungkinkan orang untuk menghubungi satu sama lain di seluruh negara. Pada tahun 1980-an, jaringan telepon seluler pertama diperkenalkan, dan teknologi ini terus berkembang menjadi jaringan seluler 2G, 3G, 4G, dan sekarang 5G.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam jaringan telekomunikasi, data dan informasi dikirimkan melalui media komunikasi yang berbeda-beda. Salah satu media yang umum digunakan adalah kabel serat optik, yang dapat mengirimkan data dengan kecepatan sangat tinggi dan memiliki kapasitas yang besar. Kabel serat optik terdiri dari serat optik tipis yang terbuat dari kaca atau plastik, yang memungkinkan cahaya untuk melewati serat dan mengirimkan sinyal. Serat optik digunakan untuk menghubungkan jaringan di seluruh dunia dan digunakan untuk layanan seperti internet, TV kabel, dan telepon.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selain kabel serat optik, jaringan telekomunikasi juga menggunakan gelombang radio untuk mengirimkan data. Gelombang radio dapat mencapai jarak yang jauh tanpa memerlukan kabel fisik, sehingga lebih mudah dan lebih murah untuk diimplementasikan. Gelombang radio digunakan untuk jaringan seluler, komunikasi satelit, dan transmisi radio dan televisi.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Salah satu aspek penting dari jaringan telekomunikasi adalah keamanan. Jaringan telekomunikasi dapat rentan terhadap serangan dan peretasan, yang dapat mengancam keamanan data dan informasi yang dikirimkan melalui jaringan. Oleh karena itu, jaringan telekomunikasi perlu dilengkapi dengan sistem keamanan yang tepat, seperti enkripsi dan firewall, untuk melindungi data dan informasi.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 0px 0px 1.25em; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selain keamanan, faktor lain yang penting dalam jaringan telekomunikasi adalah kecepatan dan kapasitas. Karena semakin banyak orang yang menggunakan jaringan telekomunikasi untuk berbagai keperluan seperti streaming video, video conference, dan gaming, maka kapasitas dan kecepatan jaringan harus terus ditingkatkan untuk mengimbangi permintaan tersebut. Inovasi seperti jaringan 5G dapat memberikan kecepatan yang lebih cepat dan kapasitas yang lebih besar untuk mendukung kebutuhan komunikasi saat ini dan masa depan.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jaringan telekomunikasi juga memiliki berbagai macam aplikasi dan layanan, yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang di seluruh dunia. Contohnya adalah layanan pesan instan seperti WhatsApp dan Telegram, media sosial seperti Facebook dan Twitter, serta aplikasi video conference seperti Zoom dan Microsoft Teams. Semua ini dimungkinkan karena adanya jaringan telekomunikasi yang handal dan cepat.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam bisnis, jaringan telekomunikasi juga berperan penting dalam menjalankan operasi sehari-hari. Dengan adanya jaringan telekomunikasi yang handal, perusahaan dapat berkomunikasi dengan karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis di seluruh dunia, serta memfasilitasi transaksi bisnis dan pertukaran informasi. Jaringan telekomunikasi juga memungkinkan pengembangan sistem yang lebih efisien dan terintegrasi, seperti supply chain management, sistem keuangan, dan sistem manajemen inventaris.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam masyarakat, jaringan telekomunikasi juga berperan penting dalam mendukung kesejahteraan dan kemajuan. Dalam bidang kesehatan, jaringan telekomunikasi memungkinkan layanan kesehatan jarak jauh, yang memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis tanpa harus pergi ke rumah sakit. Dalam bidang pendidikan, jaringan telekomunikasi memungkinkan pembelajaran jarak jauh, yang memungkinkan siswa untuk belajar dari mana saja dan kapan saja. Dalam bidang ekonomi, jaringan telekomunikasi memungkinkan pertumbuhan bisnis, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan ekonomi.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Namun, jaringan telekomunikasi juga memiliki beberapa kekurangan dan tantangan. Salah satunya adalah masalah keamanan dan privasi, di mana data dan informasi yang dikirimkan melalui jaringan dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Masalah lain adalah masalah kecepatan dan kapasitas, di mana jaringan telekomunikasi mungkin tidak dapat mengimbangi permintaan yang semakin meningkat.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrmZsTalqWn4Ogu_l_g3F3BbXvuIiAPbeeGTakPXiwqZLd0UIJaeVVXm1B7iDIcv_Tg4btT2Wvi3EM08V-v_QN8URxLdhhpdK1hZujnm0KULSkLsRYYb81wOYt3Te-UFGx0waaB4tZWCo4BN0bSM90HEp3RW_c8_-EbNnas1LDrz4b6xI2aLYz-C3hCg/s720/615fb15189711.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="720" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrmZsTalqWn4Ogu_l_g3F3BbXvuIiAPbeeGTakPXiwqZLd0UIJaeVVXm1B7iDIcv_Tg4btT2Wvi3EM08V-v_QN8URxLdhhpdK1hZujnm0KULSkLsRYYb81wOYt3Te-UFGx0waaB4tZWCo4BN0bSM90HEp3RW_c8_-EbNnas1LDrz4b6xI2aLYz-C3hCg/w394-h197/615fb15189711.jpeg" width="394" /></a></div><br /><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span><p></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam kesimpulannya, jaringan telekomunikasi adalah infrastruktur yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Jaringan ini memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan orang di seluruh dunia, memfasilitasi bisnis dan transaksi, dan mendukung kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. Namun, jaringan telekomunikasi juga memiliki beberapa tantangan dan kekurangan, dan perlu upaya untuk terus mengembangkan teknologi dan infrastruktur jaringan telekomunikasi agar dapat mengatasi tantangan dan kekurangan yang ada, serta mengimbangi permintaan yang semakin meningkat. Perusahaan dan pemerintah harus bekerja sama untuk mengembangkan dan memperbaiki jaringan telekomunikasi, serta memastikan keamanan dan privasi data dan informasi yang dikirimkan melalui jaringan. Selain itu, juga penting untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, sehingga masyarakat dapat menggunakan jaringan telekomunikasi secara efektif dan aman. Dengan terus mengembangkan jaringan telekomunikasi yang handal dan efisien, kita dapat memperkuat konektivitas global dan mendorong kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan.</span></p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-65116403945853575872023-03-21T19:51:00.002+07:002023-03-22T16:14:07.793+07:00Cara Mencari Pekerjaan di Dunia Bidang Telekomunikasi<p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"> Jika Anda tertarik bekerja di bidang telekomunikasi, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan minat dan keterampilan Anda. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda:</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><u>Tentukan tujuan dan minat Anda</u></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sebelum memulai pencarian pekerjaan, Anda harus menentukan apa yang ingin Anda capai dan minati dalam pekerjaan di bidang telekomunikasi. Apakah Anda ingin bekerja di bidang pengembangan produk, penjualan, jaringan, atau dukungan teknis? Apakah Anda tertarik dengan teknologi tertentu seperti jaringan 5G atau IoT? Menentukan tujuan dan minat Anda akan membantu mempersempit pencarian pekerjaan dan menghindari pekerjaan yang tidak sesuai.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><u>Update resume dan profil LinkedIn Anda</u></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pastikan resume Anda dan profil LinkedIn Anda mencerminkan keterampilan dan pengalaman Anda dalam bidang telekomunikasi. Jika Anda baru lulus dari perguruan tinggi atau universitas, termasuk kursus, proyek, dan organisasi yang terkait dengan telekomunikasi. Jika Anda memiliki pengalaman kerja, jelaskan pengalaman Anda secara rinci dan hubungkan dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan yang Anda lamar.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><u>Cari lowongan pekerjaan yang relevan</u></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Cari lowongan pekerjaan yang terkait dengan minat dan keterampilan Anda di situs web rekrutmen seperti LinkedIn, Glassdoor, atau Indeed. Gunakan kata kunci yang sesuai dengan minat Anda seperti "telekomunikasi", "jaringan", "pengembangan produk", atau "IoT" untuk mempersempit hasil pencarian. Pastikan Anda membaca deskripsi pekerjaan dengan cermat dan memahami persyaratan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><u>Hubungi perusahaan telekomunikasi yang Anda minati</u></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jika Anda menemukan perusahaan yang menarik minat Anda, jangan ragu untuk menghubungi mereka dan menanyakan apakah mereka memiliki posisi yang tersedia. Anda juga dapat mencari tahu tentang program magang atau pelatihan yang dapat membantu Anda memperoleh pengalaman dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan di bidang telekomunikasi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><u>Jangan lupa mempersiapkan diri untuk wawancara kerja</u></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Setelah berhasil mendapatkan panggilan untuk wawancara kerja, pastikan Anda mempersiapkan diri dengan baik. Pelajari lebih lanjut tentang perusahaan dan produk atau layanan mereka. Persiapkan pertanyaan yang dapat Anda tanyakan pada wawancara dan siapkan jawaban untuk pertanyaan yang mungkin diajukan oleh pewawancara. Selain itu, pastikan Anda tampil profesional dan sopan saat bertemu dengan pewawancara.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Itulah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencari pekerjaan di bidang telekomunikasi. Ingatlah bahwa mencari pekerjaan membutuhkan waktu dan usaha, jadi tetaplah tekun dan teruslah mencoba. Semoga berhasil!</span></p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-62143469420498602852023-03-09T20:36:00.001+07:002023-03-09T20:36:06.596+07:00Apa itu site B2S<p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><b>B2S atau Build To Suit </b></span></p><p><span style="color: #343541; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">apakah yang dimaksud dengan site Build To Suit (B2S) dalam telekomunikasi?</span></span></p><p><span style="color: #343541; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pernahkah anda bertanya-tanya apakah yang dimaksud dengan be-tu-s, atau bahasa Inggrisnya Build to suit?</span></span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 0px 0px 1.25em; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam telekomunikasi, "Build to Suit" (B2S) site mengacu pada lokasi atau bangunan yang dibangun khusus untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur telekomunikasi tertentu.</span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 1.25em 0px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">B2S site dapat merujuk pada lokasi di mana perangkat BTS (Base Transceiver Station) atau perangkat infrastruktur telekomunikasi lainnya seperti pusat data (data center) atau hub telekomunikasi dibangun sesuai dengan kebutuhan spesifik dari penyedia layanan telekomunikasi atau pelanggan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;">Pendekatan B2S dalam pembangunan fasilitas telekomunikasi dapat memberikan keuntungan dalam hal efisiensi, penghematan biaya, dan fleksibilitas, karena fasilitas tersebut dirancang dan dibangun sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan khusus dari pelanggan. Dengan demikian, B2S site dapat mempercepat peluncuran layanan baru, meningkatkan kualitas layanan, dan memungkinkan penyedia layanan telekomunikasi untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan lebih baik.</span><span style="color: #343541; white-space: pre-wrap;"> </span></span></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; margin: 0px 0px 1.25em; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><b>Contoh dari site Build to Suit (B2S) dalam telekomunikasi adalah:</b></span></p><ol style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; counter-reset: item 0; display: flex; flex-direction: column; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 1.25em 0px 0px; padding: 0px 0px 0px 1rem; white-space: pre-wrap;"><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px; padding-left: 0.375em;"><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tower BTS B2S: Perusahaan telekomunikasi dapat membangun menara BTS mereka sendiri di lahan yang disewa atau dimiliki. Dalam pendekatan B2S, menara BTS tersebut dirancang dan dibangun khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari penyedia layanan telekomunikasi atau pelanggan.</span></p></li><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px; padding-left: 0.375em;"><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Data center B2S: Perusahaan telekomunikasi dapat membangun pusat data mereka sendiri di lokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, misalnya di daerah dengan akses internet yang cepat atau dekat dengan pusat kota. Dalam pendekatan B2S, pusat data tersebut dibangun dengan desain yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur telekomunikasi dan keamanan data yang diperlukan oleh penyedia layanan atau pelanggan.</span></p></li><li style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px; padding-left: 0.375em;"><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(59,130,246,0.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; margin: 0px;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hub telekomunikasi B2S: Perusahaan telekomunikasi dapat membangun pusat operasi jaringan mereka sendiri di lokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, misalnya di daerah yang membutuhkan peningkatan jangkauan dan kualitas sinyal. Dalam pendekatan B2S, pusat operasi jaringan tersebut dibangun dengan desain khusus untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur telekomunikasi yang diperlukan oleh penyedia layanan atau pelanggan.</span></p></li></ol><div><span style="color: #374151; font-family: arial; font-size: medium;"><span style="white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div><span style="color: #374151; font-family: arial; font-size: medium;"><span style="white-space: pre-wrap;"><b>Perbedaan B2S dengan site existing</b></span></span></div><div><span style="color: #374151; font-family: arial; font-size: medium;"><span style="white-space: pre-wrap;"><b><br /></b></span></span></div><div><span style="color: #374151; font-family: arial; font-size: medium;"><div><span style="white-space: pre-wrap;">B2S Build-to-Suit (BTS) adalah sebuah model bisnis di industri telekomunikasi dimana penyedia infrastruktur telekomunikasi membangun dan mengelola fasilitas telekomunikasi sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Berikut adalah beberapa perbedaan antara B2S BTS dengan situs telekomunikasi biasa yang ada saat ini:</span></div><div><span style="white-space: pre-wrap;"><br /></span></div><div><span style="white-space: pre-wrap;">Kustomisasi: B2S BTS memungkinkan pelanggan untuk memesan dan membangun infrastruktur telekomunikasi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka, sedangkan situs telekomunikasi biasa cenderung menawarkan pilihan yang lebih terbatas dan standar.</span></div><div><span style="white-space: pre-wrap;"><br /></span></div><div><span style="white-space: pre-wrap;">Kepemilikan: Dalam B2S BTS, penyedia infrastruktur telekomunikasi membangun dan mengelola fasilitas telekomunikasi untuk pelanggan, sedangkan pada situs telekomunikasi biasa, pelanggan biasanya membeli dan mengelola infrastruktur mereka sendiri.</span></div><div><span style="white-space: pre-wrap;"><br /></span></div><div><span style="white-space: pre-wrap;">Biaya: B2S BTS sering kali melibatkan investasi yang signifikan dari penyedia infrastruktur telekomunikasi, sehingga biaya awal mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan site telekomunikasi biasa. Namun, dalam jangka panjang, B2S BTS dapat membantu pelanggan menghemat biaya karena infrastruktur yang dibangun sesuai dengan kebutuhan mereka, dan mereka tidak perlu membayar untuk infrastruktur yang tidak mereka gunakan.</span></div><div style="font-weight: bold;"><br /></div><div>Demikian apa yang bisa ditulis untuk penjelasan site B2S,</div><div>jadi paham kan sekarang...</div><div style="font-weight: bold;"><br /></div></span></div><div><span style="color: #374151; font-family: arial; font-size: medium;"><span style="white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-51703029500238369832023-03-03T11:40:00.002+07:002023-03-03T11:40:58.898+07:00Apa Perbedaan Whatsapp Voice Dengan VOLTE VONR<h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">WA Voice call</span></h3><p><span style="font-size: medium;">Voice call melalui WhatsApp bukanlah termasuk dalam teknologi Voice over LTE (VoLTE).</span></p><p><span style="font-size: medium;">VoLTE adalah teknologi yang memungkinkan pembicaraan suara dilakukan melalui jaringan 4G LTE, yang dapat menghasilkan kualitas suara yang lebih jernih dan pengalaman panggilan yang lebih stabil dibandingkan dengan teknologi seluler sebelumnya.</span></p><p><span style="font-size: medium;">Sementara itu, WhatsApp menggunakan teknologi internet (IP) untuk melakukan panggilan suara, sehingga tidak tergantung pada teknologi seluler seperti VoLTE. Namun, kualitas panggilan suara di WhatsApp tergantung pada kecepatan internet dan kualitas sinyal internet yang Anda gunakan.</span></p><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">VOIP</span></h3><p><span style="font-size: medium;">Voice call melalui WhatsApp termasuk dalam kategori teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol), yang memungkinkan pengguna melakukan panggilan suara melalui jaringan internet. Dalam teknologi VoIP, suara dikonversi menjadi format digital dan dikirimkan melalui jaringan internet. WhatsApp menggunakan teknologi VoIP untuk menyediakan layanan panggilan suara yang mudah digunakan dan dapat diakses oleh pengguna di seluruh dunia.</span></p><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">VoLTE & VoNR</span></h3><p><span style="font-size: medium;">VoLTE (Voice over LTE) dan VoNR (Voice over New Radio) adalah teknologi yang digunakan untuk melakukan panggilan suara pada jaringan seluler.</span></p><p><span style="font-size: medium;">VoLTE memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan suara melalui jaringan 4G LTE, sehingga kualitas suara yang dihasilkan lebih jernih dan pengalaman panggilan yang lebih stabil dibandingkan dengan teknologi seluler sebelumnya. VoNR, di sisi lain, adalah teknologi yang digunakan untuk melakukan panggilan suara pada jaringan 5G.</span></p><p><span style="font-size: medium;">Berbeda dengan VoLTE, VoNR menggunakan teknologi 5G untuk melakukan panggilan suara, yang dapat menghasilkan kualitas suara yang lebih baik, latensi yang lebih rendah, dan pengalaman panggilan yang lebih stabil. VoNR juga mendukung fitur-fitur baru seperti panggilan grup dengan kualitas suara yang lebih baik dan panggilan video dengan resolusi yang lebih tinggi.</span></p><p><span style="font-size: medium;">Namun, saat ini belum semua operator seluler mendukung teknologi VoNR, sehingga masih banyak pengguna yang menggunakan VoLTE untuk melakukan panggilan suara pada jaringan seluler 4G LTE.</span></p><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">VoLTE</span></h3><p><span style="font-size: medium;">Untuk melakukan panggilan VoLTE, ada beberapa hal yang harus dipenuhi:</span></p><p><span style="font-size: medium;">Perangkat: Pastikan perangkat yang Anda gunakan mendukung teknologi VoLTE. Banyak perangkat baru saat ini sudah dilengkapi dengan fitur VoLTE, namun untuk perangkat lama, Anda mungkin perlu memeriksa spesifikasi perangkat atau memeriksa dengan operator seluler Anda apakah perangkat Anda mendukung VoLTE.</span></p><p><span style="font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-size: medium;">Jaringan: Pastikan operator seluler Anda telah menyediakan layanan VoLTE dan daerah Anda tercover dengan jaringan VoLTE.</span></p><p><span style="font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-size: medium;">Kartu SIM: Pastikan kartu SIM Anda mendukung layanan VoLTE. Biasanya, kartu SIM yang mendukung layanan 4G juga mendukung layanan VoLTE.</span></p><p><span style="font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-size: medium;">Setelah memenuhi persyaratan di atas, Anda dapat melakukan panggilan VoLTE dengan cara yang sama seperti melakukan panggilan suara biasa. Namun, selama panggilan, Anda akan melihat ikon "VoLTE" pada layar perangkat Anda, menandakan bahwa panggilan sedang menggunakan jaringan 4G LTE.</span></p><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">2G Voice</span></h3><p><span style="font-size: medium;">Sementara itu, voice call pada jaringan 2G memang masih digunakan oleh beberapa operator seluler di beberapa negara, namun secara umum, teknologi seluler saat ini lebih banyak menggunakan jaringan 3G, 4G, atau 5G untuk panggilan suara. Namun, kualitas suara panggilan pada jaringan 2G cenderung lebih rendah dibandingkan dengan teknologi seluler yang lebih baru seperti VoLTE.</span></p><p><span style="font-size: medium;">di Indonesia saat ini sedang berlangsung penghentian layanan teknologi 3G oleh beberapa operator seluler. Beberapa operator seluler di Indonesia telah mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan layanan 3G pada beberapa waktu mendatang dan memfokuskan pada pengembangan layanan 4G dan 5G.</span></p><p><span style="font-size: medium;">Dengan penghentian layanan 3G, operator seluler di Indonesia berharap dapat meningkatkan kualitas jaringan dan pengalaman pengguna dengan mengalihkan fokus pada pengembangan layanan 4G dan 5G yang lebih canggih dan efisien.</span></p><p><span style="font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-size: medium;"></span></p><p><span style="font-size: medium;">Namun, perlu diingat bahwa penghentian layanan 3G dapat memengaruhi pengguna yang masih menggunakan perangkat yang hanya mendukung teknologi 3G. Pengguna perangkat tersebut mungkin perlu mengupgrade perangkat mereka agar dapat terhubung dengan jaringan 4G atau 5G. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa spesifikasi perangkat Anda dan informasi operator seluler Anda mengenai rencana penghentian layanan 3G.</span></p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2570044579595857867.post-6002694625755623012023-01-29T16:21:00.000+07:002023-01-29T16:21:00.271+07:00Perbedaan Planning Tool Atoll dan Planet<div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;">Planning tool untuk perencanaan jaringan seluler 2G,3G,4G hingga 5G itu ada berbagai macam produknya, </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;">kita sebutkan saja beberapa yang sering digunakan misalnya :</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><br />Asset Aircom</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;">Netact</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;">Unet<br /><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;">Atoll</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;">Tems Cell Planner<br /></span><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;">Mentum Planet / Planet</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;">Persamaan dari semua planning tool di atas adalah sama-sama memerlukan antena pattern, digital map yang terdiri dari clutter dan height, database site, propagation model.</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;">Sedangkan Perbedaannya adalah pada segi tampilan (User Interfacenya), fitur-fiturnya dan license. Dari license saja misalnya, jika pada Atoll untuk urusan license masih menggunakan dongle (saya kurang tau yang sekarang ya) sedangkan untuk Planet sudah soft license tidak memerlukan dongle. </span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;">Atoll lebih mudah dicrack dibandingkan Planet. Di dalam planet mentum ini sudah diembed map info pro, namun tidak bisa ada lebih dari 1 installan map info pada laptop/PC yang digunakan oleh Planet.</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;">Atoll bisa merunning coverage plot suatu site walau tanpa memasukkan peta digitalnya, sedangkan di Planet, anda harus memasukkan peta digitalnya terlebih dahulu dan antena patternnya sebelum merunning covplot site.</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;">Tentu saja lebih baik Planet dalam hal ini. Hanya dalam soal perlisensian saja yang lebih kompleks untuk Planet dibandingkan dengan Atoll, karena Planet mempunyai banyak lisensi-lisensi modul yang terbagi atas teknologi 2G hingga 5G dan lisensi untuk Automatic Site Placement, Automatic Cell Planning.</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;">Untuk fitur-fitur bisa dikatakan lebih banyak dan detail di Planet daripada Atoll, </span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #374151; font-family: times; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; white-space: pre-wrap;">dan dari segi keringanan software tentu lebih di Atoll.</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><p><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p><span style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p><br /></p><p><br /></p>Panji Ryan Widhihttp://www.blogger.com/profile/16400077501172995622noreply@blogger.com0