PCI Planning

Panji Ryan Widhi
0
Saat UE akan mengakses di jaringan LTE maka pertama kali yang akan dilakukan adalah prosedur pencarian sel. Tahap yang dilakukan oleh UE dengan jaringan adalah melakukan sinkronisasi parameter waktu dan frekuensi dari arah downlink dan mengirimkan sinyal untuk arah uplink dengan waktu yang tepat. Terdapat 3 parameter utama sinkronisasi dalam mengakses jaringan LTE,pertama yaitu akuisisi waktu simbol dengan menempati posisi awal simbol yang benar. Kedua, sinkronisasi carrier frequency, untuk mengurangi atau menghilangkan pengaruh salah frekuensi karena tidak sinkronnya lokal osilator antara transmiter dan receiver. Ketiga,sinkronisasi sampling clock.
LTE memiliki arsitektur yang lebih sederhana jika dibanding dengan 2G dan 3G. Setiap cell dilayani oleh eNodeB, dalam manajemen handover dilakukan dengan cara signalling secara langsung antar eNodeB, tidak melalui RNC/BSC seperti pada 3G dan 2G. Untuk dapat mengakses jaringan diperlukan Physical Cell Identity (PCI) yang digunakan oleh UE untuk identifikasi cell, dengan sinkronisasi waktu dan frekuensi. Prinsip kerja dari PCI hampir sama dengan pengalokasian scrambling code (SC) yang digunakan untuk membedakan dan memberi identitas sel dalam sistem WCDMA. PCI memiliki 504 kode dengan pembagiannya terdapat 168 grup pada 3 identitas cell. Tiga identitas cell dalam 1 grup biasanya disebut cell sektor yang dikontrol dalam eNodeB yang sama. Dengan pengalokasian PCI berkaitan erat dengan Neigbour Cell Relation (NCR) list yang dapat otomatis dapat diperbarui, salah satunya dengan melihat laporan pengukuran handover yang terjadi. PCI harus unik untuk mengidentifikasi cell tetangga dalam hal melayani trafik eNodeB. Jarak penggunaan kembali kode tersebut harus cukup besar, sehingga UE tidak dapat menghitung dan memberi laporan kepada 2 cell dengan PCI yang sama, tujuannya untuk mengetahui sinyal referensi (reference signal) arah downlink dan uplink.
            PCI bernilai dari 0 hingga 503 (berjumlah 504 PCI) yang dapat didefinisikan pada tiap cell dalam network. Terdiri atas SSS (Secondary Synchronization Signal) à168 grup (0…167) dan PSS(Primary Synchronization Signal) à berisi range 0…2.
Sinkronisasi Sinyal

            Deteksi sinyal broadcast tiap cell yang dibawa oleh Physical Broadcast Channel (PBCH) akan didekodekan oleh UE. Selanjutnya dilakukan proses sinkronisasi frekuensi dan waktu yang didapat dengan menggunakan Primary Synchronization Signal (PSS) dan Secondary Synchronization Signal (SSS). Pendeteksian kedua sinyal tesebut tidak hanya untuk sinkronisasi waktu dan frekuensi, tapi juga untuk memberikan informasi ke UE dengan physical layer identity, informasi panjang dari cyclic prefix yang merupakan panjang simbol tambahan dalam sistem OFDM untuk mengatasi inter symbol interference (ISI), dan juga memberikan informasi kepada UE mengenai cell yang ditempati menggunakan sistem frequency division duplex (FDD) atau time division duplex (TDD).
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan di atas adalah preview salah satu bab dari buku kedua yang sebentar lagi akan dirilis pengumumannya, mohon doanya semoga dilancarkan :)



Posting Komentar

0Komentar

Silahkan berkomentar yang baik di sini :) (no junk)

Posting Komentar (0)

Search Another